BRI Salurkan KUR Senilai Rp 750 Juta ke Pedagang di Pasar Rawamangun

Hingga Mei 2020, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp 750 juta kepada 30 pedagang di Pasar Rawamangun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Jun 2020, 13:20 WIB
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan menurunkan suku bunga.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga Mei 2020 telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 47,4 triliun. Sebagian debitur penerima kredit tersebut merupakan para pedagang pasar, salah satunya yang berada di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur.

Pimpinan Cabang Bank BRI Rawamangun Dhani Novan mengatakan, hingga Mei 2020, pihaknya telah menyalurkan kredit senilai Rp 750 juta kepada 30 pedagang di Pasar Rawamangun.

"Sampai dengan data Mei, untuk penyaluran khusus di Pasar Rawamangun sendiri ada 30 debitur dengan total plafon Rp 750 juta. Satu debitur sekitar Rp 25 juta," jelasnya di Pasar Rawamangun, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Dhani menyampaikan, jumlah total debitur yang terdaftar di Kantor Cabang BRI Rawamangun sebanyak 7.909 orang, dengan total plafon sekitar Rp 173 miliar.

"Tapi kalau sampai wilayah kantor wilayah DKI Jakarta, dari Priok sampai Kalimalang, itu totalnya debitur sekitar 30.189 debitur, dengan total plafon Rp 882 miliar," dia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kendala yang Dihadapi

BRI

Lebih lanjut, ia menyatakan, Bank BRI juga tetap berkomitmen untuk menyalurkan KUR kepada seluruh pedagang pasar. Namun, ia menyebutkan beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaannya.

"Cuman kendalanya dari pedagang pasar sendiri. Kadang mereka suka belum mau ngambil, karena mungkin terkait informasi yang ada pasar ini mau direnovasi. Mau pindah sementara, jadi mikir-mikir. Kita kan enggak maksa," tuturnya.

"Kedua juga, kondisi seperti ini belum menentu, omzet masih belum bisa memprediksi, ya mereka nahan dulu. Toh nanti lihat situasi, kalau sudah bagus nanti mereka ngambil," ujar dia.

Tantangan lainnya, ia mengucapkan, para pedagang kerap membuka kios di banyak pasar. Sementara di pasar lainnya juga dilayani oleh bank penyalur KUR yang berbeda.

"Sebenarnya kalau pingin kita menyeluruh. Kita sudah hampir 50 persen lebih pedagang diberikan semua. Sisanya kenapa belum? Pedagang kadang buka (kios) di pasar lain. Pasar Pulogadung, Pasar Klender. Di sana pun sudah ada yang melayani," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya