Menikmati Lebaran Bersama Pasien Covid-19

Petugas medis yang bertugas di rumah sakit rujukan Covid-19 harus menikmati lebaran bersama pasien.

oleh Abdul Jalil diperbarui 25 Mei 2020, 00:15 WIB
Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Samarinda - Lebaran identik dengan mudik dan silaturahmi. Namun bagi petugas medis yang menangani pasien Covid-19, mereka harus tetap berada di tempat karantina merawat pasien.

Untuk pertama kalinya, petugas medis dilarang pulang. Padahal lebaran adalah sarana mempererat silaturahmi antara keluarga dan kerabat.

Seperti yang dirasakan oleh petugas medis yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur. Di tengah hiruk pikuk takbir bersautan dari pengeras suara, mereka harus tetap bersama pasien karantina.

Ini juga berlaku untuk petugas medis yang telah selesai bertugas. Mereka tetap dilarang pulang untuk merayakan lebaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kosasih menjelaskan, sesuai protokol kesehatan yang ada, setelah petugas medis melaksanakan tugasnya, maka mereka wajib memasuki penginapan yang telah disediakan sebagai wadah karantina mandiri.

"Jadi tidak boleh kumpul keluarga, apalagi berlebaran di rumah saat masih menjalankan tugas," kata Ismed, Minggu (24/5/2020).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia menambahkan, prosedur tersebut diberlakukan karena petugas medis masih menangani pasien yang saat ini berada di Rumah Sakit Karantina Covid-19.

"Jadi lebarannya via daring saja atau video call di wahtsapp sekarang," ujar Osa.

Saat ini, kata Osa, petugas yang berjaga telah memasuki gelombang ketiga. Sistem kerjanya sendiri ialah bertugas selama satu bulan penuh.

"Yang gelombang ketiga ini sudah jalani kerja satu minggu, jadi masih ada tiga minggu lagi," sambungnya.

Usai genap sebulan melaksanakan tugas, para petugas medis ini nantinya tidak akan langsung bisa pulang ke rumah lantaran masih harus menjalani karantina dan rapid test selama dua pekan berikutnya.

"Kalau sudah karantina 14 hari dan rapid test negatif baru boleh pulang ke rumah, itu sesuai dengan aturan kementerian," kata Osa.

Selain itu, Osa juga menyampaikan harapnnya agar kondisi sekarang, saat kecenderungan penularan virus itu di Samarinda terus menurun, agar bisa terus dijaga hingga benar-benar usai.

"Semoga di lebaran saat ini tidak ada gelombang pasien selanjutnya dan Covid-19 bisa benar-benar selesai," pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya