Perempuan Singapura Ngamuk Usai Dikirimi Kue Manis oleh Kekasih Saat Karantina

Sesudah mengamuk karena dikirimi kue, perempuan Singapura itu meminta ditransfer uang saja.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Mei 2020, 10:01 WIB
Ilustrasi Cara Membuat Kue Tart (Sumber: Unshplash)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata, tak semua orang suka bila dikirimi kue manis ke rumah oleh kekasih. Setidaknya ini yang dialami seorang pria Singapura setelah ia mengirimkan kue dan yoghurt untuk kekasihnya di masa perpanjangan karantina yang disebut sebagai circuit breaker.

Bukannya ucapan terima kasih, ia malah diamuk pacarnya. Dikutip dari AsiaOne, Selasa (19/5/2020), pesan teks yang menggambarkan kemarahan perempuan itu tersebar viral di media sosial.

Perempuan itu pula yang mengunggah pesan kemarahannya lewat Instagram Stories. Tak hanya sang pacar, ia juga mengkritik layanan pengiriman makanan. Apa yang jadi pangkal permasalahannya?

Ternyata, perempuan itu kesal karena sang kekasih dinilai tak memperhatikan ucapannya yang tak menyukai gula. Ia menganggap kue manis yang dikirimkan bukanlah tanda sayang kekasihnya, melainkan sebagai penghinaan. Pasalnya, ia merasa sudah menyampaikan berulang kali soal itu.

"Aku tak melihat itu sikap yang manis. Aku menganggap hantaran ini sebagai penghinaan. Ini artinya kamu tak mendengarkan apapun yang aku ucapkan," tulis si perempuan itu.

Ia bahkan meminta si pria untuk mengirimkannya uang daripada kue. Tangkapan layar yang berisi bukti transfer juga ikut tersebar. Namun, tak bisa dipastikan apakah pria Singapura itu benar-benar mengirimkan uang senilai 50 dolar kepada kekasihnya sebagai permintaan maaf.

2 dari 3 halaman

Kritik Jasa Pengantaran Makanan

ilustrasi kue takjil untuk buka puas/unsplash

Dalam tangkapan layar lain, perempuan itu memarahi kekasihnya karena membeli kue dan yoghurt yang dinilainya kemahalan. Itu lantaran kue dibeli lewat jasa pengantaran makanan.

Ia juga mengeluhkan tidak adanya sendok atau garpu untuk menikmati kue tersebut sehingga ia harus mencuci miliknya sendiri. Ia bahkan menyebut layanan antar makanan itu membuat banyak orang menjadi malas, lebih miskin, dan tak sehat karena kurang bergerak.

"Tak heran bila obesitas jadi masalah," ia menuliskan. 

Ia lalu mengatakan agar tidak mencoba-coba membelikan sesuatu bila tidak tahu benar apakah yang dikirimi akan suka atau tidak. Hal itu hanya menunjukkan bahwa Anda hanya sedikit mengenal pihak yang diberi.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya