Rupiah Melemah Efek Kekhawatiran Covid-19 Gelombang Kedua

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Selasa pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mei 2020, 10:26 WIB
Teller menunjukkan mata uang rupiah di Jakarta, Selasa (15/10/219). Rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.166 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Selasa pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (12/5/2020), rupiah dibuka di angka 14.939 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.895 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus bergerak melemah ke 14.965 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.937 per dolar AS hingga 14.965 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,93 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.978 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang ada di angka 14.936 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan sentimen negatif rupiah terlihat masuk ke pasar keuangan pagi ini.

"Pasar mengkhawatirkan gelombang kedua kasus COVID-19 di negara yang melonggarkan lockdown," ujar Ariston.

Dari China pagi ini dilaporkan penambahan 15 kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan satu kasus positif. Senin (11/5) kemarin China juga sudah melaporkan adanya tambahan lima kasus baru.

 

2 dari 2 halaman

Korea Selatan dan Jerman

Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Negara lain seperti Korea Selatan dan Jerman juga melaporkan penambahan kasus positif pasca pelonggaran lockdown.

"Sentimen negatif ini bisa mendorong pelemahan aset berisiko," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah resisten Rp15.150 per dolar AS dengan potensi support Rp14.800 per dolar AS.

Pada Senin (11/5) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.895 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.920 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya