Sandi Sute Ungkap Alasan Kerap Ganti Nomor Jersey Selama di Persija

Pada musim perdana sampai 2018 di Persija, Sandi Sute menggunakan nomor punggung 29. Kemudian pada 2019, Sandi mengganti nomor menjadi 45.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 11 Mei 2020, 05:30 WIB
Gelandang Persija Jakarta, Sandi Sute, mengontrol bola saat melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Sejak bergabung dengan Persija Jakarta pada 2017, Sandi Sute setiap musim selalu berganti nomor punggung. Artinya, pemain berusia 27 tahun itu sudah berganti nomor punggung sebanyak tiga kali.

Pada musim perdana sampai 2018 di Persija, Sandi Sute menggunakan nomor punggung 29. Kemudian pada 2019, Sandi mengganti nomor menjadi 45, sedangkan musim ini dirinya memilih nomor 39 di belakang seragamnya.

Sandi Sute mengaku tak punya alasan khusus dengan ritual pergantian nomor punggung. Pemain asal Palu itu hanya berharap memiliki peningkatan performa dengan nomor punggung baru.

"Sekali lagi saya tidak memiliki alasan khusus terkait hal itu. Saya hanya berharap setiap tahunnya ada peningkatan performa yang sangat baik ketika mengganti nomor punggung tersebut. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar," kata Sandi Sute seperti dikutip situs resmi Persija Jakarta, Minggu (10/5/2020).

Sejauh ini, Sandi Sute sudah tampil sebanyak 81 kali bersama Persija Jakarta. Namun, musim ini Sandi baru bermain sekali karena mendapatkan sanksi larangan dua pertandingan karena tindakan indisipliner.

Jika kompetisi dilanjutkan, Sandi Sute baru bisa bermain pada pekan kelima Shopee Liga 1 2020. Namun, segala keputusannya ada di tangan pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias.

2 dari 2 halaman

Berharap Kompetisi Tak Dilanjutkan

Gelandang Persib Bandun, Dedi Kusnandar, terjatuh mengejar gelandang Persija Jakarta, Sandi Sute, pada laga Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). Persija menang 1-0 atas Persib. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sandi Sute berharap kompetisi Shopee Liga 1 2020 tak berlanjut. Dirinya mengaku khawatir jika PSSI memaksakan kelanjutkan kompetisi pada saat pandemi virus corona yang belum mereda di Indonesia.

"Kalau saya dengan melihat situasi yang sekarang rasanya memang tidak mungkin untuk melanjutkan kompetisi, karena pemain pasti memiliki rasa takut juga jika memang harus bermain dengan kondisi pandemi belum selesai," ujar Sandi.

"Banyak pemain yang punya keluarga, pasti mereka juga khawatir dengan kondisi kami jika memang harus bermain," ucap eks pemain Borneo FC itu.

Sumber: Persija Jakarta

Disadur dari: Bola.com (penulis Zulfirdaus, editor Rizki, published 10/5/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya