Efek PSBB, BPJS Maksimalkan Layanan Daring

BPJS Kesehatan menambahkan personil doctor consulting untuk layanan Care Center melalui 1500400.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Mei 2020, 16:50 WIB
Petugas melayani peserta di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Mahkamah Agung (MA) membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan setelah mengabulkan sebagian permohonan uji materi terhadap Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menyikapi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), BPJS Kesehatan menambahkan personil doctor consulting untuk layanan Care Center melalui 1500400.

Selain konsultasi, Direktur Perluasan & Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari menjelaskan bahwa Care CEnter dapatpula melayani pendaftaranpeserta beru, menambah anggota keluarga, dan mengubah data dan fasilitas kesehatan (faskes).

"Kami menambah doctor consulting, kan orang sekarang merasa nggak nyaman pergi ke rumah sakit. Kan rumah sakit itu sekarang, kalau kita datang aja, kenapa kok orangnya harus pakai pakaian yang seperti itu. Maka sekarang kita mulai, bahwa mereka itu boleh (konsultasi) melalui telepon," kata dia, Selasa (5/5/2020).

Lainnya, Andayani juga menyebutkan CHIKA, yang memungkinkan layaan konsultasi melalui chat. Selan itu juga ada Mobile JKN yang berbasis aplikasi dan dengan fitur yang lebih lengkap.

"Kemudian Mobile JKN, itu kami sekarang juga menambahkan orang bisa screening. Sebetulnya sekarang ini banyak orang yang panik kan, tiba-tiba kok merasa sakit, nah ini kita bantu," kata Direktur BPJS Kesehatan itu.

 

2 dari 2 halaman

Konsultasi

Warga menggunakan handphonenya saat mengurus iuran BPJS Kesehatan di Kantor BPJS Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Senin (4/11/2019). Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia memprediksi akan terjadi migrasi turun kelas peserta akibat kenaikan iuran 100 persen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Mobile JKN juga memungkinkan untuk layanan konsultasi. Hal itu merupakan terobosan dari BPJS yang biasanya dimanfaatkan orang-orang yang lebih muda.

"Tetapi kalau kelompok yang seperti penerima bantuan iuran, itu tetap berkunjung ke fasilitas kesehatan," pungkkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya