Menteri Koperasi Klaim Produk Alat Kesehatan UMKM Banyak Diminati

Peran UMKM dan Koperasi dalam memasik alat kesehatan terus meningkat

oleh Tira Santia diperbarui 05 Mei 2020, 16:21 WIB
dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P membungkus sepatu bootsnya dengan hazmat di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Standar APD tingkat perlindungan 3 diperuntukkan untuk ruang prosedur dan tindakan operasi pada pasien dengan kecurigaan atau terkonfirmasi COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan saat ini total nilai transaksi yang telah dibukukan terkait program Karya Nusantara mencapai Rp127 juta, dengan perincian jumlah pesanan, yakni masker 10.276 pcs, Hazmat Caverall 962 pcs, dan cover shoes 25 pcs, yang melibatkan kurang lebih 100 UMKM yang sudah terkurasi.

“UMKM tetap mampu meningkatkan pemasukannya disaat seperti ini dengan memberikan dampak multiplyer, salah satunya yakni dengan memanfaatkan peluang dan berkontribusi dalam menghadapi Covid-19 antara lain UMKM yang memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD),” kata Teten dalam Webinar Series: Platform Digital X UMKM Atasi Kelangkaan APD, Selasa (5/5/2020).

Ia menegaskan bahwa pihaknya yang telah melakukan kerjasama dengan PT Daruma Adira Pratama terkait quality control, dan akses pemasaran baik offline maupun online produk APD yang diproduksi oleh KUKM, melalui program Karya Nusantara dan menjalin masker non medis sebagai offtaker Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Karena dirinya melihat permintaan alat kesehatan seperti APD merupakan peluang bisnis bagi UMKM dan koperasi.

“Yang kita tahu semua terdampak banyak UMKM dan koperasi melalui kesulitan pembiayaan dan pengahasilan menurun. Sekarang kita ajak pelaku UMKM ini untuk banting setir dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara online untuk memproduksi APD” ujarnya.

Terutama ia kira yang paling banyak UMKM yang memproduksi masker non medis. Ia menyebut sekarang sudah ada 100 UMKM yang dikurasi, dan saat ini masih menunggu 300 UMKM untuk dikurasi untuk memproduksi APD yang ikut menyebar di seluruh daerah.

 

2 dari 2 halaman

Bahan Baku

dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P bersiap memakai face shield atau pelindung wajah di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan rekomendasi standar APD berdasarkan tiga tingkatan perlindungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, pihaknya juga mencoba menghubungkan UMKM ini bagaimana mereka mendapatkan bahan baku, dan bagaimana mempertemukan dengan pembeli. Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan PT Daruma untuk  melakukan kurasi dan mengontrol untuk menghubungkan dengan market.

“Saat ini saya kira sudah cukup bagus terhadap permintaan APD dari yang sudah kurasi. Sebenarnya masih banyak permintaan tapi kapasitas kita masih terbatas, saya kira ini peluang besar dan UMKM lebih fokus prioritas masker non medis, saya kira penggunaannya masker sangat diperlukan dan disarankan digunakan bagi mereka yang sehat untuk mengurangi penularan,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya