UNICEF: Waspadai Kejahatan pada Anak di Dunia Maya Selama Pandemi COVID-19

Selama pandemi COVID-19, aktivitas anak di dunia maya menjadi meningkat. Maka dari itu, masyarakat diminta lebih waspada terhadap kejahatan yang bisa terjadi pada mereka

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Apr 2020, 11:01 WIB
ilustrasi k ejahatan di dunia online pada anak bisa terjadi selama pandemi COVID-19 (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Meningkatnya kegiatan anak di dunia maya selama masa pembatasan aktivitas akibat COVID-19 juga meningkatkan risiko kejahatan di internet pada mereka.

Dr. Howard Taylor, Executive Director Global Partnership to End Violence mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan adanya penutupan sekolah dan langkah-langkah pengendalian yang ketat.

Hal ini membuat keluarga mengandalkan teknologi dan digital agar anak-anak tetap belajar, terhibur, dan terhubung dengan dunia luar.

"Namun, tidak semua anak memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk menjaga diri mereka tetap aman saat dalam jaringan," kata Taylor seperti dikutip dari laman UNICEF pada Jumat (24/4/2020).

UNICEF mengungkapkan lebih dari 1,5 miliar anak dan remaja yang ditutup sekolahnya lebih banyak menghabiskan waktu secara daring.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Waspadai Kejahatan Anak di Dunia Maya

Pembelajaran online (sumber: iStockphoto)

Maka dari itu, UNICEF memperingatkan bahaya dan risiko mereka terhadap aksi kriminal di dunia maya seperti eksploitasi, grooming, pelecehan seksual, hingga perundungan.

"Kami menyerukan kepada pemerintah dan industri untuk bergabung bersama agar anak-anak dan remaja tetap aman dalam jaringan melalui fitur keselamatan yang ditingkatkan dan peralatan baru untuk membantu orangtua dan pendidik mengajar anak-anak mereka, cara menggunakan internet dengan aman," Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Ford.

Selain itu, mereka juga meminta agar penyediaan konektivitas internet agar ditingkatkan dan mencakup anak-anak yang kurang beruntung di rumah tangga berpenghasilan rendah.

Untuk orangtua, UNICEF meminta agar mereka memastikan perangkat lunak diperbaharui secara berkala dengan program antivirus. Selain itu, lakukan dialog terbuka dengan anak mengenai siapa yang berkomunikasi dengan mereka di internet.

Orangtua juga diminta untuk menetapkan aturan kapan dan bagaimana anak bisa menggunakan internet, serta lebih waspada terhadap masalah yang mungkin dihadapi anak terkait aktivitas daringnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya