Rupiah Menguat Ditopang Sentimen Positif dari Aset Berisiko

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.437 per dolar AS hingga 15.540 per dolar AS.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Apr 2020, 10:45 WIB
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Jumat pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/4/2020), rupiah dibuka di angka 15.505 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 15.640. Jelang siang hari, rupiah terus bergerak menguat ke 15.450 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.437 per dolar AS hingga 15.540 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 11,42 persen.

Sedangkan dasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.503 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 15.787 per dolar AS.

"Pagi ini pasar diliputi sentimen positif untuk aset berisiko dengan adanya rencana pembukaan lockdown untuk mengaktifkan perekonomian oleh sebagian negara Eropa dan AS karena penyebaran wabah yang mulai melandai," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Jumat (17/4/2020).

Presiden AS Donald Trump baru saja mengumumkan panduan pembukaan lockdown yang terdiri dari tiga fase. Sebanyak 29 negara bagian bisa mulai membuka lockdown dalam waktu dekat.

2 dari 2 halaman

Prediksi Pergerakan Rupiah

Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,19 persen menjadi Rp14.113 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, sentimen positif juga datang dari berita kemajuan pembuatan obat COVID-19 oleh salah satu perusahaan AS, Gilead Sciences.

Sentimen positif di atas mungkin bisa menutupi sentimen negatif yang mungkin datang dari data PDB China kuartal pertama yang diprediksi minus 6,2 persen dan data produksi industri China Maret yang diprediksi turun 7 persen.

"Rupiah berpotensi menguat hari ini dengan potensi penguatan ke kisaran 15.450 dan resisten di 15.700," ujar Ariston.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya