Tinggalkan Isolasi, Real Madrid Tawarkan Luka Jovic ke Tottenham dan Chelsea

Luka Jovic membuat marah Real Madrid dan negaranya setelah ia terbang ke Serbia di tengah pandemi virus Corona Covid-19

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Mar 2020, 18:00 WIB
3. Luka Jovic (Real Madrid) - Penampilan apik bersama Eintracht Frankfrut musim lalu membuatnya layak diboyong Los Blancos untuk menjadi juru gedor yang bisa merusak pertahanan lawan. OVR 83 - 89. (AFP/Oscar Del Pozo)

Liputan6.com, Madrid - Pemain gagal Real Madrid, Luka Jovic, dikabarkan akan ditawarkan ke Chelsea dan Tottenham. Pernjualan dilakukan menyusul pertikaiannya dengan klub soal penanganan isolasi diri terkait virus Corona Covid-19.

Seperti diketahui Los Blancos dikarantina setelah seorang anggota klub bola basket positif virus corona. Tapi, pemain yang didatangkan Real Madrid musim panas lalu senilai 50 juta poundsterling meninggalkan isolasi dan terbang pulang ke Serbia.

Sejumlah negara di Eropa memiliki aturan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Luka Jovic akhirnya meminta maaf jika tindakannya melanggar aturan. Ia juga minta maaf karena telah memancing perhatian yang tidak seharusnya.

"Saya minta maaf karena terus menjadi pembicaraan, bukan mereka yang tengah berjuang di tengah krisis ini seperti dokter dan staf medis," kata pemain Real Madrid tersebut.

2 dari 3 halaman

Gagal di Spanyol

Striker Real Madrid, Luka Jovic, melepasakan tendangan ke gawang Osasuna pada laga La Liga di Stadion El Sadar, Minggu (9/2/2020). Real Madrid menang 4-1 atas Osasuna. (AP/Alvaro Barrientos)

Chelsea dan Tottenham memang sama-sama tertarik untuk merekrut Luka Jovic. Madrid akan memberi kesempatan kedua tim untuk merekrutnya musim panas ini.

Musim lalu Jovic mengantongi 27 gol dalam 47 pertandingan untuk klub Jerman Frankfurt. Tapi, ia tidak mampu menciptakan kembali bentuk terbaik itu di Spanyol dengan hanya membuat empat gol.

3 dari 3 halaman

Menyesal

Kabarnya, Madrid memberikan izin pada sang pemain untuk pulang. Tapi Jovic mengabaikan aturan yang diberlakukan Serbia bagi mereka yang kembali dari negara yang terinfeksi.

Sementara itu, pemain berusia 22 tahun tersebut mengklaim ia dites negatif virus corona di Spanyol dan Serbia, Tapi, ia pun meminta maaf karena menempatkan orang dalam bahaya.

“Saya sangat menyesal bahwa beberapa orang tidak melakukan pekerjaan mereka secara profesional dan tidak memberi saya instruksi tentang bagaimana bersikap mengenai isolasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya