10 Miliarder yang Kaya Raya dari Upaya Perangi Perubahan Iklim

Deretan miliarder yang mendapatkan kekayaan dari usaha untuk menghentikan pemanasan global

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi: akibat perubahan iklim dan pemanasan global (sumber: wisdominnature.org)

Liputan6.com, Jakarta Empat pemegang saham perusahaan besar pemasok baterai kendaraan listrik di China meraup kekayaan gabungan hingga USD 17 miliar atau Rp 255 triliun. Adapula pengusaha Australia yang mengantongi kekayaan bersih USD 7 miliar atau Rp 105 triliun dari bisnis daur ulang.

Ternyata berinvestasi pada sektor yang membuat dunia lebih hijau, tak semata bentuk komitmen cinta lingkungan. Dari hal ini banyak yang mampu meraih tambahan kekayaan.

Dengan harta gabungan mencapai USD 61 miliar atau Rp 916 triliun pada akhir 2019, para miliarder dalam daftar ini mewakili kemunculan para superkaya yang lahir dari upaya memerangi pemanasan global.

Awalnya hanya segelintir para orang kaya dunia yang berfokus pada upaya melawan perubahan iklim. Namun pada dekade berikutnya, angka terus naik. Bahkan, popularitas investasi hijau dinilai menjadi salah satu bidang yang tumbuh paling cepat dibandingkan sektor keuangan misalnya.

Berikut ini adalah 10 orang terkaya dunia yang menambah kekayaan dari upaya melawan perubahan iklim, mengutip Bloomberg, Minggu (22/3/2020).

2 dari 3 halaman

Daftar Nama

Elon Musk. (AFP)

 

 1.  Elon Musk (Amerika Serikat)

Kekayaan : USD 27,6 miliar atau Rp 414 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 14,6 miliar atau Rp 219 triliun

Perusahaan : Tesla

 

2. Zeng Yuqun, Huang Shilin, Pei Zhenhua, Li Ping (China)

Kekayaan: USD 16,7 miliar atau Rp 250,5 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 16,7 miliar atau Rp 250,5 triliun

Perusahaan : CATL

 

3. Aloys Webben (Jerman)

Kekayaan : USD 7,3 miliar atau Rp 109, 5 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 7,3 miliar atau Rp 109,5 triliun

Perusahaan : Enercon

 

4.  Anthony Pratt (Australia)

Kekayaan : USD 6,8 miliar atau Rp 102 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 6,8 miliar atau Rp 102 triliun

Perusahaan : Pratt Industries

 

5. Li Zhenguo, Li Chunan, Li Xiyan (China)

Kekayaan :  USD 3,4 miliar atau Rp 51 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 3,4 miliar atau Rp 51 triliun

Perusahaan : Longi

 

3 dari 3 halaman

6. Jose Manuel Entrecanales (Spanyol)

Salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk menjaga bumi ini adalah menghemat energi.

Kekayaan : USD 4,9 miliar atau Rp 73,5 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 2,9 miliar atau Rp 43,5 triliun

Perusahaan : Acciona

 

7.  Lin Jianhua (China)

Kekayaan : USD 2,9 miliar atau Rp 43,5 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 2,9 miliar atau Rp 43,5 triliun

Perusahaan : Hangzhou First Applied Material

 

8. Wang Chuanfu (China)

Kekayaan : USD 4,2 miliar atau Rp 68 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 2,4 miliar  atau Rp 39 triliun

Perusahaan : BYD

 

9. Somphote Ahunai (Thailand)

Kekayaan : USD 2,4 miliar atau Rp 36 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 2,4 miliar Rp 36 triliun

Perusahaan : Energy Absolute

 

10.  Trevor Milton (Amerika Serikat)

Kekayaan : USD 1,3 miliar  atau Rp 19,5 triliun

Kekayaan dari bisnis hijau: USD 1,3 miliar  atau Rp 19,5 triliun

Perusahaan : Nikola Motor

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya