Diguyur Hujan Abu, BPBD Boyolali Bagikan 32 Ribu Masker

Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Selasa pagi (3/3/2020), menyebabkan hujan abu di sejumlah daerah di Kabupaten Boyolali.

oleh Fajar Abrori diperbarui 03 Mar 2020, 09:53 WIB
Hujan abu erupsi gunung Merapi trun di daerah Boyolali Kota, Selasa (3/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Boyolali - Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Selasa pagi, (3/2/2020) menyebabkan hujan abu di daerah Kabupaten Boyolali. Untuk mengantisipasi dampak hujan abu, BPBD Boyolali membagikan 32 ribu masker kepada masyarakat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, sejumlah daerah di Kabupaten Boyolali terjadi hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 05.22 WIB.

"Yang paling parah hujan abu tampaknya di KRB (kawasan rawan bencana) III yang meliputi Musuk, Sangup, Cluntang, Sruni dan lainnya," ungkap Kurniawan, Selasa (3/3/2020).

Menurut Kurniawan, hujan abu tak hanya terjadi di kawasan lereng Gunung Merapi, namun juga melanda di kawasan Boyolali Kota. Bahkan, hujan abu yang terjadi di kota juga cukup tebal.

"Kita drop masker di wilayah Kecamatan Musuk termasuk semua desa, terus di Cepogo, Wonodoyo, dan di kota," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Langit Mendung dan Gelap

Warga di lereng Gunung Merapi sedang beraktivitas mencari rumput.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sementara itu salah satu warga Boyolali Kota, Aries mengatakan, hujan abu dampak dari erupsi Gunung Merapi mulai terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Akibat hujan abu banyak warga dan pengendara kendaraan bermotor yang mengenakan masker.

"Sampai pukul 08.00 WIB hujan abu masih turun. Ini hujannya abu tidak tebal tapi langit masih terlihat mendung dan gelap," ungkapnya.

Berdasakan keterangan dari akun Twitter resmi BPPTKG bahwa Gunung Merapi erpusi pada pada Selasa pagi sekitar pukul 05.22 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik.

BPPTKG juga mencatat tinggi kolom erupsi vertikal mencapai 6.000 meter dari pundak. Awan panas guguran meluncur ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 km.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya