Ahmad Muzani: Gerindra Tidak Pernah Tergoda Mengubah Arah Perjuangannya

Dia meminta seluruh kader Partai Gerindra untuk tidak pernah meninggalkan rakyat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Feb 2020, 13:38 WIB
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso memberi keterangan usai melakukan pertemuan tertutup dengan komisioner KPU, Jakarta, Rabu (17/10). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Partai Gerindra meminta kadernya untuk memperkuat partainya. Dia pun mendorong partainya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi.

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) Partai Gerindra ke 12 dan peresmian kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Lampung Selatan.

"Partai juga harus diperkuat, dengan orientasi perjuangan harus jelas. Sejak partai ini berdiri pada 6 Februari 2008 yang sekarang usianya 12 tahun, partai ini tidak pernah bergeser perjuangannya, partai ini tidak pernah tergoda mengubah arah perjuangannya," kata Muzani, Minggu (23/2/2020).

Dia meminta, seluruh Pimpinan dan pengurus Partai Gerindra di Lampung Selatan mulai dari anggota DPRD Fraksi Gerindra, DPC, PAC, Ranting dan Pimpinan Anak Ranting untuk tidak pernah meninggalkan rakyat.

Pria yang duduk sebagai Wakil Ketua MPR ini menyebut, Partai Gerindra meraih posisi kedua dalam Pemilu kemarin, bukanlah perkara mudah, ini adalah prestasi yang luar biasa bagi partai pimpinan Prabowo Subianto.

"Ini adalah prestasi yang sangat besar bagi partai yang baru berusia 12 tahun, dan perolehan yang diperoleh Gerindra karena Gerindra konsisten dalam perjuangannya, murni dalam perjuangannya, karena rakyat menginginkan Gerindra bersungguh sungguh dan itu harus kita buktikan," ungkap Muzani.

 

2 dari 2 halaman

Penguatan Partai Politik

Penguatan partai politik, dan penguatan kelembagaan partai politik, serta penguatan penguatan instrumen partai politik, adalah bagian dari demokrasi yang dipilih oleh partai Gerindra.

"Kita tidak ingin demokrasi yang kita pilih ini menjadi demokrasi yang tidak berguna, karena dari awal kita mempercayai ibu dan bapak, partai yang kuat, partai yang sistematis dan partai yang modern. Dengan anggota DPR yang amanah, dengan Gubernur dan wakil rakyat yang bagus akan melahirkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan rasa keadilan, tapi sebaliknya kita tidak mau demokrasi yang kita lakukan tidak justru tidak produktif bagi kesejahteraan rakyat" ungkapnya.

Menurut dia, partai yang kuat akan melahirkan demokrasi yang sehat. Demokrasi yang sehat akan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya.

"Demokrasi itu mendorong partisipasi rakyat untuk turut serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan. Itulah visi Indonesia ke depan, bukan sebaliknya. Kesejahteraan lahir tanpa adanya demokrasi, berarti pembangunan tanpa partisipasi rakyat," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya