Foxconn Tegaskan Virus Corona Tidak Pengaruhi Produksi iPhone

Foxconn mengatakan pihaknya masih bisa memenuhi permintaan manufaktur global.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 30 Jan 2020, 07:30 WIB
Foxconn (Bloomberg)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, penyebaran virus Corona di Tiongkok diprediksi akan mempengaruhi produksi sejumlah produk Apple di negara tersebut. Beberapa di antaranya adalah iPhone dan AirPods.

Namun dari pernyataan terbaru, Foxconn sebagai salah satu pemasok Apple mengatakan penyebaran virus corona di Tiongkok tidak mempengaruhi produksi, termasuk untuk Apple.

"Foxconn terus memantau kondisi terkini mengenai virus corona dan menerapan rekomendasi kesehatan di seluruh aspek dalam pengoperasian kami," tutur Foxconn seperti dikutip dari The Verge, Jumat (30/1/2020).

Kendati demikian, Foxconn menuturkan fasilitasnya yang ada saat ini di Tiongkok masih libur sesuai dengan regulasi pemerintah. Perpanjangan libur usai Tahun Baru Imlek ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona.

"Kami memang tidak dapat berkomentar mengenai produksi yang spesifik, tapi dapat dipastikan kami akan memenuhi semua kewajiban yang diminta oleh manufaktur global," tutur perusahaan lebih lanjut.

Sebelumnya, seorang eksekutif rantai pasokan Apple mengatakan penyebaran virus Corona di Tiongkok dapat mempengaruhi jadwal produk yang sudah direncanakan.

Apple dilaporkan telah meminta para mitra pemasoknya untuk memproduksi hingga 80 juta unit iPhone selama enam bulan pertama tahun ini. Jumlah itu meningkat lebih dari 10 persen dari tahun lalu.

2 dari 3 halaman

Produksi iPhone Baru Terancam

Seorang pengunjung melihat produk baru iPhone saat peluncuran produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9). Apple merilis tiga iPhone terbaru, yaitu iPhone XS, iPhone XS Max dan iPhone XR. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu telah memesan sekira 65 juta iPhone, sebagian besar dari seri iPhone 11, dan 15 juta unit iPhone baru "murah" yang direncanakan hadir pada Maret 2020.

Menurut data GF Securities, Apple memesan produksi 73 juta unit iPhone selama periode yang sama pada tahun lalu.

"Tahun ini lebih sibuk daripada tahun lalu," ungkap seorang sumber industri.

Produksi massal iPhone baru dengan harga lebih murah akan dimulai pada pekan ketiga Februari 2020. Namun, ada kemungkinan jadwal akan berubah karena kasus virus Corona.

3 dari 3 halaman

Tantangan Besar untuk Produksi Produk Apple

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Selain iPhone, produk lain Apple yang juga diproduksi di Tiongkok adalah Airpods. Beberapa eksekutif rantai suplai Apple menekankan, virus Corona telah menciptakan ketidakpastian dan tantangan besar untuk produksi iPhone dan AirPods.

Pendiri Foxconn, Terry Gou, pada pekan lalu mengatakan bahwa penyebaran virus yang cepat dan libur Tahun Baru Imlek dapat memengaruhi rantai suplai.

"Kami sedang mempertimbangkan, apakah akan membiarkan karyawan untuk tidak kembali ke Tiongkok setelah liburan Tahun Baru Imlek," tuturnya. Foxconn merupakan manufaktur terbesar iPhone.

Sejumlah analis memperingatkan bahwa virus Corona dapat menekan laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Hal ini dapat merusak penjualan barang-barang konsumen lokal seperti smartphone.

"Ekonomi Tiongkok sudah melambat karena konflik perdagangan dengan Amerika Serikat. Jika situasi Wuhan (virus Corona) tidak terkendali, itu bisa berdampak lebih jauh," ungkap Chiu dari Taiwan Institute of Economic Research.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya