Masuk Pertamina, Ini Gebrakan Ahok

Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gudi Sadikin yang nantinya menjabat sebagai Wakil Komut.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2019, 06:38 WIB
Komisaris Utama Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (kiri) menghadiri pembukaan Pertamina Energy Forum 2019 di Jakarta, Selasa (26/11/2019). Kehadiran Basuki yang biasa disapa Ahok tersebut menjadi perhatian dalam pembukaan acara tersebut. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat memunculkan pro kontra, mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini resmi menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Penolakan tersebut salah satunya datang dari Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang menolak Ahok sebagai komisaris utama.

Walau begitu, Menteri BUMN Erick Thohir tetap optimistis, sosok Ahok mampu menjadi pendobrak bagi Pertamina.

"Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda. Kita perlu figur pendobrak supaya ini sesuai dengan target," jelasnya.

Lantas, apa gebrakan Ahok terkait tugas baru yang diembannya di Pertamina?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Mengawai Internal Pertamina

Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/4/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mengenai tugas barunya, Ahok menjelaskan kalau fungsi komisaris ialah hanya sebagai pengawas.

"Fungsi saya kan pengawas," singkatnya.

Ahok menambahkan kalau dia diberi tugas untuk membantu mengawasi internal Pertamina, agar masyarakat bisa melihat perkembangan dan kinerja Pertamina secara transparan.

Hal senada juga disampaikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wiroatmodjo, yang memimpin Rapat Umum Pemegang Saham, Senin, 25 November 2019.

"Kami berharap, dengan kehadiran jajaran komisaris baru, nantinya proses diskusi antara komisaris dan direksi berjalan lebih efektif dan mendorong kinerja Pertamina lebih baik," ucap Kartika. 

3 dari 3 halaman

Bikin Saluran Pengaduan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menghadiri Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). Ahok tiba di Kongres V PDIP sekitar pukul 13.00 Wita. (Liputan6.com/JohanTallo)

Terkait fungsinya sebagai pengawas, Ahok menjelaskan secara singkat gebrakan apa yang akan dia buat di Pertamina.

"Kita harapkan semakin banyak ada nomor pengaduan. Semakin banyak yang melapor, akan mendorong kami melakukan pengawasan lebih baik," jelas Ahok.

Terkait dengan saluran pengaduan, Ahok mengharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat agar informasi kinerja Pertamina bisa diakses lebih luas dan diawasi bersama.

Ahok juga menyinggung soal sistem Qlue di Jakarta yang pernah dia terapkan saat menjabat gubernur. "Istilahnya, seperti dulu di Jakarta ada Qlue."

Sistem Qlue adalah aplikasi berkonsep Smart City yang pertama kali diterapkan di Jakarta 2014 lalu.

Konsep ini berfungsi sebagai pusat pengaduan masyarakat mengenai kinerja pemerintah, kondisi bencana hingga persoalan perkotaan dan masyarakat lainnya.

Dilansir dari laman resmi Qlue, selama 4 tahun bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta, Qlue berhasil menurunkan potensi titik banjir sebesar 94 persen.

Bersama Qlue, Jakarta juga mampu meningkatkan kinerja pemerintahannya sebesar 61.4 persen dan juga meningkatkan kepercayaan publik 47 persen.

Akankah Pertamina juga akan menerapkan sistem dan konsep seperti Jakarta dengan Qlue?

 

Reporter: Siwi Nur Wakhidah

Sumber: Merdeka 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya