PBNU soal Ucapan Sukmawati: Bung Karno Sangat Mengagumi Nabi Muhammad

Putri Presiden Pertama RI Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri, diduga menghina Nabi Muhammad SAW dengan cara membandingkan Rasulullah dengan ayahnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2019, 11:40 WIB
Preskon Permohonan maaf Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi Indonesia (Nurwahyunan/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Presiden Pertama RI Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri, diduga menghina Nabi Muhammad SAW dengan cara membandingkan Rasulullah dengan ayahnya. Hal itu pun menjadi perbincangan.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menilai, ucapan Sukmawati sangat tidak tepat dan keliru besar. Dia menanggap, pernyataan itu tidak kontekstual dan tidak bermanfaat.

"Justru hal itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan di kalangan umat. Terlebih, Bung Karno adalah sosok yang sangat mengagumi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW," kata Helmy dalam keterangannya, Jakarta, Senin (18/11/2019).

"Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW justru menjadi inspirasi besar lahirnya kemerdekaan Indonesia. Karena Nabi mengajarkan Islam sebagai agama pembebasan, dari belenggu kelaparan dan kemiskinan," ucap dia soal ucapan Sukmawati.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Minta Sukmawati Berhati-hati

Sukmawati mempersilakan masyarakat menilai rekam jejak dan sepak terjang Bung Karno.

Dia pun mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang baik dan patut menjadi contoh. Sehingga, tidak tepat jika Sukmawati membandingkan dengan manusia lainnya, bahkan Bung Karno sekali pun.

Oleh karena itu, ia meminta Sukmawati agar berhati-hati dalam berucap. Dan ia juga meminta untuk ber-tabayyun terlebih dahulu untuk mendapatkan sesuatu atau informasi yang lengkap.

"Atas hal ini, kita perlu tabayyun untuk mendapatkan secara utuh apa yang dimaksud Ibu Sukmawati. Sebaiknya sebagai tokoh nasional, Sukmawati dapat berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat," tandasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya