Sukses

6 Fakta Menarik Masjid Namirah di Arab Saudi, Tempat Singgah Nabi Muhammad SAW Sebelum Wukuf Haji

Masjid Namirah hanya dipakai pada hari ke 9 Dzulhijjah saja, tepatnya saat pelaksanaan wuquf yang merupakan salah satu rukun haji.

Liputan6.com, Jakarta - Masjid Namirah adalah salah satu di antara masjid terpenting di Waadi Urana, padang Arafah. Letaknya di sebelah barat padang Arafah. Masjid ini hanya dipakai pada hari ke 9 Dzulhijjah saja, tepatnya saat pelaksanaan wuquf.

Dulu, sebelum memasuki Arafah, Nabi Muhammad SAW singgah terlebih dahulu di Namirah. Saat itu namirah adalah pemukiman yang letaknya di luar batasan Arafah, hingga ketika matahari telah condong ke barat, barulah beliau beranjak menuju lembah Uranah yang berbatasan dengan Arafah.

Di tempat itu Nabi Muhammad SAW berkhutbah lalu melaksanakan shalat Zhuhur dan Ashar dengan jamak qashar. Baru setelah itu beliau menuju tempat wuquf di arafah sebagai salah satu rukun wajib haji.

Masih banyak hal mengenai Masjid Namirah selain lokasi dan sejarahnya. Berikut enam fakta menarik Masjid Namirah yang dirangkum Tim Lifestyle Lipuan6.com dari berbagai sumber.

1. Saksi Nabi Berhaji Ditemani Sahabat

Mengutip dari laman Islamic Landmark, Kamis, 21 Maret 2024, Masjid Namirah ini dibangun tepat di atas tempat salat dan khutbahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Awal pembangunannya pada masa dinasti Abbasiyah pada pertengahan abad kedua hijriyah.

Setelah tengah hari dia menyampaikan khotbahnya yang terkenal saat berada di Lembah Urana sambil duduk di atas untanya, setelah itu dia memimpin salat. Lebih dari 100 ribu sahabat Nabi Muhammad SAW menemaninya dalam haji ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Menampung 350 Ribu Jamaah

Masjid ini dibangun sekitar abad ke-9 Masehi. pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Masjid ini mengalami perluasan terbesar di bawah rezim Saudi, ketika diperluas menjadi 27.000 m2, menampung lebih dari 350 ribuan jamaah.

Ini adalah masjid terbesar kedua berdasarkan wilayah di Provinsi Mekah setelah Al-Masjid al-Haram. Panjang perluasan dari timur ke barat mencapai 340 meter dan 240 meter lebar dari utara ke selatan masjid.

Total perluasan 110 ribu meter persegi. Masjid ini dilengkapi enam menara pencakar langit dengan tinggi 60 meter, tiga kubah, 10 gerbang, dan memiliki 64 pintu.

3. Tempat Nabi Menerima Wahyu

Tak lama setelah Nabi Muhammad SAW selesai berkhutbah kepada masyarakat, beliau menerima wahyu dari Allah yaitu Surat Al-Maidah ayat 3, "Pada hari ini Aku telah menyempurnakan agamamu untukmu dan menyempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku telah memilih Islam sebagai agamamu." Makna dari ayat ini sungguh berarti bagi umat Islam yang diakui sebagai agama yang sempurna oleh Allah SWT. 

3 dari 4 halaman

4. Renovasi Masjid Namirah

Masjid Namirah telah mengalami beberapa kali perluasan dan perombakan. Pada masa dinasti Saudi Arabia, perombakan dan perluasannya diadakan secara besar-besaran dengan memakan biaya sebesar 237 juta real Saudi.

Karena Waadi Urana tempat khutbah disampaikan berada di luar batas Arafat, maka tentu saja bagian masjid tersebut juga berada di luar batas tersebut. Ketika masjid diperluas kemudian, masjid itu terbagi menjadi dua bagian. Pada bagian depan yang merupakan lokasi masjid asli berada di luar Arafah dan bagian belakang berada di dalam batasnya.

5. Perhatikan Pembatas Padang Arafah

Setelah renovasi, papan nama dipasang di dalam masjid untuk menginformasikan hal ini kepada masyarakat sehingga setelah melaksanakan shalat Zuhur dan Asar berjamaah, mereka bisa pindah ke belakang masjid atau ke luar untuk menghabiskan sisa waktunya di Arafah. Namun jika seseorang menghabiskan seluruh waktunya dari siang hingga matahari terbenam di depan masjid, maka masa tinggalnya di Arafat menjadi batal dan hajinya tidak lengkap.

4 dari 4 halaman

6. Asal-usul Nama Masjid Namirah

Mengutip buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang diterbitkan Kementerian Agama RI, Masjid ini dinamakan Namirah lantaran letaknya berdekatan dengan bukit kecil yang berada di sebelah barat masjid bernama Bukit Namirah. Sebagian dari Masjid Namirah yang mengarah ke timur terletak di wadi ‘Uranah.

Masjid Namirah dikenal juga dengan julukan Masjid Ibrahim atau masjid Arafah, namun orang lebih mengenalnya sebagai Masjid Namirah. Lokasi ini tidak termasuk Arafah dan Rasulullah SAW melarang umat Islam berwukuf di tempat itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW saat melakukan ibadah haji wada. "Aku berwukuf di sini dan Arafat seluruhnya tempat wukuf, kecuali wadi ’Uranah."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.