Top 3: Aksi Tentara China Pasca-Demo Hong Kong

Aksi demonstrasi yang terus menerus terjadi di Hong Kong membuat tentara China untuk ikut turun dalam menanganinya. Simak ketiga artikel terpopuler kanal Global Liputan6.com edisi Senin, 18 November 2019.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Nov 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi bendera Hong Kong (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi demonstrasi di Hong Kong yang terus menerus terjadi hingga kini akhirnya memunculkan respons nyata dari pihak China. Para tentara China ikut turun langsung untuk menangani kekacauan yang terjadi. Berita ini menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Senin, 18 November 2019.

Informasi menarik lainnya datang dari dunia laut dimana seekor ikan laut dalam memangsa hiu hidup-hidup. Ikan hiu yang selama ini dianggap paling mematikan di laut, ternyata bisa kalah juga oleh hewan yang satu ini.

Selanjutnya, artikel yang juga menarik perhatian adalah tentang seorang penyanyi asal Chile yang tampil di acara Latin Grammy dengan penampilan betelanjang dada. Aksi beraninya tersebut rela ia lakukan demi menyampaikan pada dunia tentang apa yang terjadi di negara asalnya. 

Simak ketiga artikel paling populer kanal Global Liputan6.com edisi Senin, 18 November 2019.

2 dari 4 halaman

1. Tentara China Turun ke Jalan Pasca-Demo Hong Kong, Ini yang Mereka Lakukan

Demonstran Hong Kong. (AFP)

Pasukan Tiongkok di Hong Kong, pada Minggu 17 November 2019, telah dikerahkan untuk membantu membersihkan jalan yang diblokir oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah dalam sebuah langkah kontroversial yang dapat meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi di wilayah otonomi khusus China tersebut.

Lusinan personel Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengenakan celana pendek dan T-shirt, berlari dari barak mereka di Kowloon ke Universitas Baptis Hong Kong di mana para pengunjuk rasa telah membangun barikade untuk menghentikan polisi anti huru hara memasuki kampus dalam aksi demo Sabtu 16 November 2019.

Bergabung dengan sekelompok penduduk, para tentara PLA memindahkan meja, plang, dan batu bata yang menghalangi jalan, demikian seperti dilansir the Guardian, Minggu (17/11/2019).

Baca Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Temuan Langka Ikan Laut Dalam yang Memangsa Hiu Hidup-Hidup

(NOAA Office of Ocean Exploration and Research)

Sebuah video yang diunggah oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) menunjukkan gerombolan hiu laut dalam yang sedang berpesta menikmati santapan mereka, yaitu ikan todak (Xiphias gladius). Ukuran tubuh mangsa bahkan lebih besar dan panjang dibanding predator-predator laut tersebut.

NOAA menyebut, ini adalah pemandangan yang sangat jarang ditemukan di kedalaman sekitar 450 meter, dekat kenaikan di dasar laut 130 kilometer di lepas pantai Carolina Selatan, Amerika Serikat.

Ketika sedang mencari-cari bangkai kapal tanker minyak SS Bloody Marsh, sebuah kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh oleh NOAA kebetulan menemukan sisa-sisa ikan yang memiliki moncong berbentuk pedang tersebut, yang panjangnya kira-kira 2,5 meter.

Baca Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Dukung Demo Anti-Pemerintah, Penyanyi Chile Telanjang Dada di Latin Grammy

Penyanyi Chile Mon Laferte membuka bajunya saat berpose di karpet merah Latin Grammy Awards 2019, MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Kamis (14/11/2019). Aksi Mon merupakan bentuk pernyataan politik atas situasi kekerasan dalam demonstrasi di negaranya. (Bridget BENNETT/AFP)

Penyanyi Chile Mon Laferte memperlihatkan payudaranya selama siaran anugerah musik Grammy Latin. Aksinya itu ditujukan untuk mendukung demonstran anti-pemerintah di negara asalnya --yang telah mendulang hal serupa tak hanya dari musisi, namun juga para atlet dan figur ternama Chile lainnya.

Penyanyi dan penulis lagu berusia 36 tahun itu melakukan aksi protes mengejutkan tersebut terhadap kebrutalan polisi pada Kamis 14 November 2019 malam waktu lokal ketika dia berjalan di karpet merah upacara penghargaan di Las Vegas.

Pada satu titik, Laferte berhenti dan membuka jaket hitamnya untuk mengungkapkan frasa "En Chile torturan violan y matan" tertulis di dadanya, yang berarti "Di Chile mereka menyiksa, memperkosa, dan membunuh", demikian seperti dikutip dari the Guardian, Minggu (17/11/2019).

[Baca Selengkapnya...](https://www.liputan6.com/global/read/4112853/dukung-demo-anti-pemerintah-penyanyi-chile-telanjang-dada-di-latin-grammy "")

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya