Lionel Messi Bukan Pemain Komplet? Ini 10 Analisis Fan Dunia Maya

Lionel Messi bukan pemain komplet? Suporter ini punya analisis tentang anggapan tersebut.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Nov 2019, 07:45 WIB
Kapten Barcelona, Lionel Messi, tersenyum saat gagal mencetak gol ke gawang Slavia Praha pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (5/11). Kedua tim bermain imbang 0-0. (AP/Joan Monfort)

Jakarta - Penyerang andalan Barcelona, Lionel Messi, merupakan salah satu talenta terbaik sepak bola dunia. Itu sulit terbantahkan. Rentetan trofi bersama klub dan penghargaan pribadi jadi bukti sahihnya. 

Lionel Messi tercatat sudah meraih lima gelar Ballon d'Or. Hanya bintang Juventus, Cristiano Ronaldo, yang mampu menyaingi prestasi fantastisnya tersebut. Dalam satu dekade terakhir keduanya kerap bergantian meraih status pesepak bola terbaik dunia. 

Namun, benarkah Lionel Messi pemain yang hampir tanpa cela? Jika merujuk prestasinya bersama Timnas Argentina, anggapan itu tak sepenuhnya benar. La Pulga, julukan Messi, belum pernah mempersembahkan trofi bergengsi bersama Timnas Argentina. 

Fan ini juga pendapat yang senada, meskipun dari sudut pandang berbeda. Fan yang menggunakan nama akun @AntiLaportisimo di Twitter tersebut, membeberkan analisisnya di balik klaimnya bahwa Messi bukan pemain yang komplet. 

Menurut dia, ada 10 faktor yang melatarbelakangi klaimnya tersebut. Apa saja faktor yang diyakini fan tersebut yang membuatnya yakin Lionel Messi bukan pemain yang komplet.

Seberapa akurat pendapatnya tentang Lionel Messi? Berikut analisis si fan seperti dilansir Sportbible, Jumat (8/11/2019). 

 

2 dari 11 halaman

1. Rekor Buruk Mencetak Gol dengan Kaki Kanan

Penyerang Barcelona Lionel Messi (tengah) menggiring bola melewati pemain Real Madrid Toni Kroos dan Luka Modric saat bertanding pada leg pertama semifinal Copa del Rey di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Rabu (6/2). (AP Photo/Emilio Morenatti)

Menurut @AntiLaportisimo, Messi tak banyak mencetak gol dengan kaki kanannya. Selama kariernya, sering kali Messi punya kesempatan menembak ke gawang atau mengumpan menggunakan kaki kanannya, tapi akhirnya memilih menahan bola. 

Menilik dari statistik Messi musim ini, Messi belum mencetak gol menggunakan kaki kanannya. Semua gol lahir melalui tendangan kaki kiri. 

3 dari 11 halaman

2. Lemah dalam Sundulan

Kapten Barcelona, Lionel Messi, duel udara dengan pemain Slavia Praha, Michal Frydrych, pada laga Liga Champions 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (5/11). Kedua tim bermain imbang 0-0. (AP/Joan Monfort)

Akun @AntiLaportisimo menyebut mencetak gol melalui sundulan merupakan karakter penting untuk setiap penyerang. Bisa memenangkan pertandingan melalui sundulan membuat seseorang menjadi pemain yang sangat berguna untuk setiap taktik yang diterapkan. 

Menurut @AntiLaportisimo, mengirimkan umpan silang ke Messi bakal sia-sia karena 90 persen bakal berujung kegagalan. 

4 dari 11 halaman

3. Penalti

Pemain Argentina, Lionel Messi kecewa usai gagal melakukan penalti saat melawan Cile pada Final Copa America Centenario 2016 di Stadion MetLife, AS, Senin (27/6/2016). (Mandatory Credit: Adam Hunger-USA TODAY Sports)

Menurut @AntiLaportisimo, salah satu peluang terbaik mencetak gol dan membawa tim unggul adalah menendang dari titik penalti.

Messi disebutnya gagal dalam 24 penalti (33 persen) dan merupakan salah satu penendang penalti terburuk. 

 

5 dari 11 halaman

4. Tendangan Jarak Jauh

Lionel Messi, megabintang Barcelona. (AFP/Josep Lago)

Menurut @AntiLaportisimo ketika tim sangat butuh gol dan mulai frustrasi, tendangan jarak jauh bisa menjadi kunci, atau solusi. 

Namun, dia menilai La Pulga tak punya cukup tenaga atau akurasi untuk memberikan kejutan kepada kiper dengan tendangan jarah jauh. 

6 dari 11 halaman

5. Umpan Silang

Striker Barcelona, Lionel Messi, berusaha melewati pemain Real Valladolid pada laga La Liga 2019 di Stadion Camp Nou, Selasa (29/10). Barcelona menang 5-1 atas Real Valladolid. (AP/Joan Monfort)

Menurut @Antilaportismo, bagi seorang winger, menciptakan peluang di udara sangat penting. Dia menyebut tak pernah melihat Messi memperdaya seorang full-back dan membuat umpan silang dari sayap. 

Dia mengatakan Messi bermain di sisi dalam, menciptakan pergerakan dari tengah, bukan dari area sayap, tak peduli jika ada enam pemain menunggu di kotak penalti. 

5. Crossing For a winger, create aerial chances is essential. You'll never see Messi overpacing a full-back and making a cross from the wing. He cuts inside and create plays from the center, never from the wings, doesn't matter if six players are waiting in the box. pic.twitter.com/zEdSVqBzad

7 dari 11 halaman

6. Mempertahankan Bola

Akun @Antilaportismo mengatakan, bagi seorang pemain yang punya dribel bagus, dia harus tahu kapan waktunya melewati pemain dan kapan tidak. 

Dia mengatakan jika seseorang berusaha mendribel melewati empat pemain, maka biasanya akan kehilangan bola. Dia mengklaim Messi merupakan salah satu yang suka memaksakan mendribel melewati lawan dan akhirnya kehilangan bola. 

8 dari 11 halaman

7. Bukan Pemimpin yang Kuat

Menurut @Antilaportismo, seorang pemimpin yang kuat dan berkarakter sangat penting untuk sebuah tim. Saat tim terpuruk, pemimpin yang baik bisa membuat rekan-rekannya bangkit lagi. 

Mental seperti itu dinilainya sangat penting dalam olahraga dan Messi kurang memiliknya. 

 

9 dari 11 halaman

8. Panggung Besar

Pemain besar harus selalu bersinar di panggung besar dan bergengsi. Namun, menurut @Antilaportismo, Messi beberapa kali tak bertaji di laga-laga penting. 

Dia menyebut Messi tampil tak meyakinkan pada empat final bersama Timnas Argentina dan tak pernah mencetak gol saat Barcelona tereliminasi. Gol terakhirnya di final Liga Champions adalah pada 2011. 

10 dari 11 halaman

9. Sistem Berbeda

Menurut @AntiLaportismo, pemain yang komplet harus bisa tampil apik di semua konteks. Messi tak pernah menunjukkan kualitasnya di luar Barcelona. 

Di tim nasional, yang tak punya skuat sempurna, Messi disebutnya melempen. 

11 dari 11 halaman

10. Tak Rajin Mencari Bola

Menurut @AntiLaportismo, jika seorang pemain turun ke lapangan tengah atau belakang saat tendangan sudut, efeknya sangat besar. Jika bisa menciptakan zonal superiority, peluang kembali menguasai bola meningkat. 

Dia menyebut, Messi tak pernah melakukan itu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya