Kualitas Udara Buruk Akibat Asap, Malaysia Tawarkan Hujan Buatan dengan Drone

Malaysia telah menawarkan bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan di Indonesia.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 19 Sep 2019, 17:34 WIB
Seorang petugas pemadam kebakaran berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran di Kampar, provinsi Riau pada 17 September 2019. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi membuat sejumlah wilayah di Provinsi Riau terpapar kabut asap. (ADEK BERRY / AFP)

Liputan6.com, Putrajaya - Data Air Visual menunjukkan Kuching, Malaysia, adalah wilayah yang paling berpolusi di dunia. Kualitas udara di Kuching dinyatakan sangat tidak sehat pada Kamis (19/9/2019).

Berdasarkan US Air Quality Indexa (AQI), pada pukul 10.00 WIB memperlihatkan kualitas udara Kuching tercatat pada angka 273 kategori sangat tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 223,2 µg/m³.

Tak hanya Kuching, kota Kuala Lumpur di Malaysia memiliki kualitas udara tidak sehat. Polusi berada di angka 141 kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan parameter PM 2,5 konsentrasi 51,8 µg/m³.

Buruknya kualitas udara di negeri jiran merupakan dampak dari kebakaran hutan di Indonesia yang menyebabkan munculnya kabut asap. Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad mengaku telah menawarkan bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan di Indonesia karena memiliki peralatan pengeboman air.

"Kami punya saran menggunakan drone untuk membentuk hujan buatan. Kita bisa menggunakan beberapa (drone), bukan satu, di daerah tertentu sehubungan dengan Putrajaya yang sangat terpengaruh oleh kabut asap," kata Mahathir seperti dilansir dari Bernama, Kamis (19/9/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Penyemaian Awan

Wisatawan melihat pemandangan kota yang diselimuti kabut asap pekat dari Kuala Lumpur Tower, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (13/9/2019). Pemerintah Malaysia mengatakan akan mendesak Jakarta segera mengambil tindakan untuk memadamkan kebakaran hutan. (AP Photo/Vincent Thian)

Kabut asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, Indonesia menyebar ke Malaysia dibawa oleh angin Muson Barat Daya.

Untuk mengatasi kabut asap ini, Mahathir mengatakan, "Kami berdoa untuk hujan. Kami mencoba melakukan penyemaian awan dan meminta orang mengenakan masker."

Ditanya tentang biaya yang terlibat dalam melakukan penyemaian awan, Mahathir mengaku belum menerima informasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya