Jayapura Kembali Memanas, Massa Bakar Kantor Majelis Rakyat Papua

Johanes membenarkan kendaraan dinas yang ditumpanginya dirusak massa saat hendak memantau kegiatan para pendemo di kawasan Expo, Waena.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Agu 2019, 13:03 WIB
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua, dibakar massa yang sedang melakukan aksi demo. Saat ini massa sedang berjalan kaki ke arah Jayapura.

Sebelumnya, juga ada aksi demo susulan menolak rasisme yang dilaksanakan, di kawasan Expo, Waena, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).

Seperti dilansir dari Antara, aksi sempat anarkis sehingga polisi melempar gas air mata. Bahkan massa merusak mobil dinas milik Dandim 1701 Jayapura Letkol Inf Johanes Parinusa.

Saat dikonfirmasi, Johanes membenarkan kendaraan dinas yang ditumpanginya dirusak massa saat hendak memantau kegiatan para pendemo di kawasan Expo, Waena.

Aksi demonstrasi juga membuat situasi kota Jayapura dan sekitarnya mencekam, serta aktifitas masyarakat lumpuh.

Pertokoan dan perkantoran diwilayah Jayapura sejak pukul 12.30 WIT nampak ditutup, termasuk Mal Jayapura yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jayapura.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jayapura Lumpuh

Aksi unjuk rasa dai Manokwari, Papua Barat. (Liputan6.com/Kabarpapua/Katharina Janur)

Di beberapa lokasi nampak massa berkelompok dan melakukan orasi seperti di Jalan Irian yang berada di pusat kota. Nampak massa yang berjumlah sekitar 50-an orang melakukan orasi, sedangkan aparat keamanan bersiaga di sekitarnya.

Beberapa sekolah nampak memulangkan siswanya sejak pukul 09.30 WIT. Aparat keamanan TNI-Polri nampak berjaga jaga di sejumlah kawasan, sedangkan massa pendemo dilaporkan masih berjalan kaki dari sejumlah wilayah termasuk dari Sentani yang saat ini sudah berada di Waena.

Angkutan kota sendiri nampak banyak yang memilih tidak beroperasi.

"Memang kami sengaja tidak beroperasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Supri, salah satu supir angkot jurusan Entrop-Pasir Dua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya