Jokowi Undang Tokoh Adat Papua dan Papua Barat ke Istana Minggu Depan

Jokowi mengaku selalu memantau kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat, pascakerusuhan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 22 Agu 2019, 18:33 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers di Istana Bogor. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengundang para tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat Papua dan Papua Barat ke Istana Kepresidenan, minggu depan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin membicarakan masalah percepatan kesejahteraan di Tanah Papua.

"Minggu depan saya akan undang Tokoh Papua, Papua Barat baik tokoh adat, masyarakat dan agama untuk datang ke Istana. Bicara masalah percepatan kesejahteraan di tanah Papua," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Kamis (22/8/2019).

Jokowi mengaku selalu memantau kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat, pascakerusuhan. Menurut dia, kondisi di dua wilayah tersebut telah kembali normal.

"Permintaan maaf sudah dilakukan, dan ini menunjukkan kebesaran hati kita bersama untuk saling menghormati, untuk saling menghargai sebagai saudara sebangsa dan se -Tanah Air," ujar Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kerusuhan di Papua

Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Manokwari, Papua Senin, 19 Agustus 2019. Massa membakar Gedung DPRD Manokwari dan beberapa fasilitas umum. Tak hanya di Manokwari, unjuk rasa juga terjadi di Jayapura.

Kedua aksi ini ditengarai akibat kemarahan masyarakat Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Semarang Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut pihaknya akan melakukan penambahan pasukan untuk mengamankan objek vital, khususnya di Papua dan Papua Barat. Wiranto mengatakan, penambahan pasukan itu akan didatangkan dari daerah lain di luar Papua dan Papua Barat.

"Hanya memang perlu penambahan pasukan untuk lebih meyakinkan pengamanan objek-objek vital yang ada di Papua dan Papua Barat," ungkap Wiranto di kantornya, Senin 20 Agustus 2019.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya