Suara Anjlok Golkar Dinilai Jadi Peluang Bamsoet Kalahkan Airlangga

Dia menegaskan, langkah politik Airlangga mempertahankan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember mendatang juga bagian dari strategi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Jul 2019, 20:39 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Bambang Soesatyo (kiri) dan sekjen Golkar saat memberikan keterangan perihal ketua DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta -P Direktur Eksekutif Para Syndicate, Ari Nurcahyo melihat hal yang wajar terhadap dinamika di Partai Golkar saat ini. Di mana Bambang Soesatyo, melihat ada peluang bisa mengalahkan Airlangga Hartarto.

Dia menuturkan, salah satunya adalah soal perolehan suara Golkar. Di mana meski berada di posisi kedua Pemilu 2019, kursi partai berlambang beringin itu berkurang.

"Banyak persoalan yang menjadi catatan di kepemimpinan Airlangga. Meskipun Golkar posisinya nomor dua (dari jumlah kepemilikan kursi), tetap ini bagian kelemahan Pak Airlangga. Peluang-peluang ini sedang dimanfaatkan. Namanya penantang pasti memiliki peluang dari kontestasi," kata Ari di kantornya, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Dia menegaskan, langkah politik Airlangga mempertahankan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada Desember mendatang juga bagian dari strategi. Jika Munas Golkar dipercepat sebelum Oktober, kata Ari, maka posisi Bamsoet masih sebagai ketua DPR.

"Dalam konteks ini sebenarnya posisi Bamsoet sebagai ketua DPR peluang politiknya lebih besar. Modal politik lebih kuat daripada katakanlah Pak Bamsoet menjadi menteri," ungkap Ari.

 

2 dari 2 halaman

Restu Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Usai Menggelar Kampanye Akbar di Istora, Senayan, Jakarta. (Foto: Merdeka.com)

Soal restu Presiden Jokowi bagi kandidat ketua umum Golkar, dia menganggapnya sebagai hal wajar. Menurut Ari, bagaimanapun Golkar adalah pengusung Jokowi di Pilpres 2019 dan menjadi bagian dari pemerintah.

"Sudah rahasia umum restu presiden itu menjadi endorsement untuk political candidate. Sehingga merasa perlu melakukan lobi-lobi ke presiden," tukasnya.

Ari menilai Airlangga maupun Bamsoet juga berupaya mengantongi restu Jokowi. "Dua-duanya memang dekat dengan Jokowi dan imbang," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya