Sebelum Ikut Lomba, Pelari juga Perlu Atasi Masalah Kesehatan

Selain cek kesehatan, sebelum ikut lomba lari pelari juga harus mengatasi masalah kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Jul 2019, 14:00 WIB
Selain cek kesehatan, ada juga yang perlu dipersiapkan pelari. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebelum ikut ajang lomba lari, persiapan pemeriksaan kesehatan menjadi fokus utama bagi pelari. Hasil pemeriksaan kesehatan maupun kebugaran tubuh secara teratur akan dinyatakan dalam bentuk sertifikat kesehatan sesuai tingkatan lari yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, adanya pemeriksaan kesehatan sebelum lari agar pelari tidak langsung mengikuti lomba maraton, tanpa melalui tahapan 5K, 10K, dan half marathon terlebih dahulu.

Sertifikat kesehatan harus dikeluarkan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga atau yang memiliki kompetensi dalam memeriksa kesehatan.

Selain itu, pelari perlu mengatasi terlebih dahulu berbagai masalah kesehatan yang ditemukan sebelum berlomba lari.

"Dari adanya pengobatan penyakit, gangguan postur sampai kelainan bentuk dari telapak kaki. Upaya ini agar tidak menjadi gangguan kesehatan yang lebih serius pada saat sedang menyiapkan atau sedang mengikuti kompetisi lari," jelas Michael dalam keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (16/7/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Pengetahuan

Peserta mengikuti lomba lari Milo Jakarta International 10K di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta, Minggu (14/7/2019). Milo Jakarta International 10K terbagi dalam tiga kategori yaitu 5K, 10K, dan Family Run. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Agar lancar saat kompetisi lari, pelari perlu meningkatkan pengetahuan tentang segala hal yang berhubungan dengan olahraga lari. Anda dapat membaca bagaimana teknik berlari dengan benar dan peralatan yang harus dimiliki.

"Tingkatkan pengetahuan juga soal pemilihan medan yang akan ditempuh, pengaturan periodisasi latihan yang baik sampai masa istirahat yang cukup," Michael menambahkan.

Kondisi tersebut diharapkan mampu mencegah pelari untuk mengikuti semua ajang lari yang ada. Pelari juga lebih selektif dalam berlomba sehingga target untuk hidup lebih sehat juga dapat tercapai.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya