Dorong Inklusi Keuangan, Rekening Bank Bakal Jadi Syarat Masuk SMP

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso terus melakukan berbagai cara demi meningkatan inklusi keuangan Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2019, 19:24 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat menggelar jumpa pers tutup tahun 2018 di Gedung OJK, Jakarta, Rabu (19/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan pemerintah terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya dengan mendekatkan akses perbankan kepada masyarakat sejak dini.

Salah satu opsi yang sedang dipikirkan yakni keharusan memiliki rekening bank bagi pelajar sejak SMP. Rekening bank direncanakan bakal menjadi salah satu syarat masuk SMP.

"Generasi baru kan masuk sekolah harus diedukasi dong. Produk-produk keuangan apa. Kalau tidak begitu nanti kan terlalu terlambat. Kalau perlu apakah nanti anak sekolah SMP harus dipersyaratkan punya rekening," kata dia, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Dengan demikian, diharapkan kesadaran menabung dengan memanfaatkan produk-produk jasa keuangan sudah terbangun sejak dini. "Supaya paham produk-produk keuangan lebih dini. Kalau sudah begitu, sudah minded, otomatis kalau punya uang pasti ke tabungan," jelas Wimboh.

Dia menjelaskan, sejauh ini, edukasi dan upaya membangun kesadaran akan pentingnya inklusi keuangan sudah dijalankan OJK. Hanya saja memang belum dimasukkan dalam bentuk aturan yang tegas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Diskusi Dengan Kementerian Terkait

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', Jakarta (26/2). Potret e-commerce dan start-up Indonesia diyakini akan menjadi saran lompatan besar untuk Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dia pun menegaskan bahwa rencana ini masih harus didiskusikan dengan Kementerian terkait. Karena itu, Wimboh belum dapat memastikan kapan wacana tersebut akan terealisasi.

"Sekarang ini kan kampanyenya masuk sekolah kampanye rekening kampanye tabungan, simpel simpanan pelajar, tapi belum ada persyaratan khusus bahwa kamu kalau tidak punya tabungan, nggak punya rekening nggak bisa terdaftar itu belum ada. Ini kita akan diskusi dengan Kementerian terkait," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya