Asosiasi Petani Sodorkan Konsep Tata Niaga Sawit ke 22 Gubernur

Apkasindo akan mengatur petani kelapa sawit agar muncul sebagai petani yang punya kelembagaan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jul 2019, 15:00 WIB
Ilustrasi Perkebunan Sawit (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan RI yang juga Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Moeldoko resmi melantik Ketua Umum Apkasindo untuk periode 2019-2024, Gulat Manurung.

Pasca dilantik, Gulat mengatakan, ada sederet pekerjaan besar yang tengah pihaknya kerjakan. Dia menyatakan, salah satu rencana yang tengah digodoknya yakni menyodorkan konsep tata niaga Tandan Buah Segar (TBS) termasuk kelapa sawit kepada 22 gubernur se-Indonesia.

"Saya sudah berbicara kepada Pak Moeldoko soal tata niaga TBS. Lalu beliau menyarankan untuk membuat surat tertulis resmi. Setelah itu, Pak Moeldoko nanti akan menyurati 22 (pemerintah) provinsi untuk membuat Peraturan Gubernur (Pergub) soal tata niaga kelapa sawit," tuturnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Pekerjaan lain, ia menyebutkan, yakni mengatur petani kelapa sawit agar muncul sebagai petani yang punya kelembagaan, hingga menata lahan-lahan petani kelapa sawit berbasis online yang terkoneksi dengan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Meskipun hanya petani kelapa sawit, sambung mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Provinsi Riau ini, petani juga musti melek dengan teknologi, khususnya teknologi berbasis aplikasi.

"Kami juga musti mengupgrate diri oleh munculnya revolusi industri 4.0. Lewat teknologi itu, petani tidak akan repot lagi menyuguhkan data dan lokasi lahannya," ujar Gulat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jembatan Berbagai Kepentingan

Kepala Staf Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Moeldoko berharap agar Apkasindo yang dibinanya bisa menjadi organisasi yang mampu menjembatani berbagai kepentingan, mulai dari petani sawit, rakyat, hingga para stakeholder terkait.

"Apkasindo harus betul-betul bisa jadi institusi penjembatan. Bagaimana kehadiran organisasi ini bisa jadi jembatan bagi petani sawit, baik penghubung kepada pemerintah, pengusaha, peneliti, dan stakeholder lain," imbuh dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya