Kekhawatiran Golkar Jika Partai Pendukung Prabowo Masuk Koalisi Jokowi

Ace menjelaskan, dalam proses rekonsiliasi tidak harus dimaknai sebagai proses bagi-bagi kursi pimpinan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2019, 04:09 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily memberi keterangan pers terkait pemberhentian dan pengisian jabatan di Jakarta, Selasa (19/3). Erwin Aksa diberhentikan dari Ketua Bidang Koperasi dan UKM DPP Partai Golkar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku khawatir jika partai koalisi Prabowo-Sandi bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, ketidak samaan gagasan partai kubu Prabowo bisa menjadi duri dalam daging bagi koalisi Jokowi.

"Saya punya kekhawatiran kalau dari kubu Prabowo mau masuk tanpa memiliki kesamaan gagasan dengan apa yang sudah dijanjikan dalam kampanye kemarin, saya khawatir ini bisa menjadi katakanlah duri dalam daging," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Ace menjelaskan, dalam proses rekonsiliasi tidak harus dimaknai sebagai proses bagi-bagi kursi pimpinan. Pasalnya, dalam pilpres kali ini ada perdebatan gagasan yang perlu disamakan lagi jika penantang ingin bergabung dalam koalisi.

"Kalau tiba-tiba misalnya kubu pendukung Pak Prabowo tiba-tiba masuk ke dalam koalisi tentu menurut saya tidak bisa ujug-ujug masuk begitu saja, masih ada proses yang terpenting adalah proses bagaimana menyamakan gagasan visi misi mereka yang memang seharusnya sama dulu gitu," ungkapnya.

Dia mengakui memang rumit jika harus menyamakan pandangan yang sama dalam pemerintahan. Karena itu baginya yang terpenting dalam sebuah koalisi adalah memiliki nawacita yang sama untuk lima tahun kedepan.

"Ini kan tidak bisa, bisanya dibangun berdasarkan atas politik kompromi, berdasarkan atas masing-masing kepentingan dan perbedaan gagasan dari masing-masing partai politik," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Memiliki Visi Misi yang Sama

Meski begitu, Ace menegaskan, partainya sangat terbuka jika ada partai yang ingin bergabung dalam koalisi Jokowi. Namun partai itu harus memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan.

"Apakah ada jaminan masuknya kubu partai Gerindra, Demokrat, PAN itu akan memberikan kenyamanan bagi pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan? Sehingga proses politik untuk memastikan target-target misalnya orientasi pembangunan sumber daya manusia Pak Jokowi itu akan berjalan dengan baik," tandasnya.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya