Hingga Mei 2019, Penerimaan Perpajakan Baru 31 Persen

Kemenkeu mencatat realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 728,45 triliun atau 33,64 persen dari target APBN pada akhir Mei 2019

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2019, 18:01 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp 728,45 triliun atau 33,64 persen dari target APBN pada akhir Mei 2019. Capaian tersebut tumbuh sebesar 6,19 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pendapatan negara meliputi realisasi penerimaan perpajakan, PNBP dan penerimaan hibah. Pada Mei 2019, penerimaan perpajakan baru mencapai Rp 569,32 triliun atau 31,87 persen jika dibandingkan target dalam APBN 2019.

"Sementara PNBP sebesar Rp158,42 triliun atau 41,88 persen dan penerimaan hibah sebesar Rp 706,30 miliar atau sekitar 162,25 persen," ujar Sri Mulyani saat memberi keterangan di Kantor Kemenkeu, Jumat (21/6/2019).

Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, penerimaan perpajakan mampu tumbuh sebesar 5,69 persen (yoy), PNBP tumbuh sebesar 8,61 persen (yoy), sedangkan untuk penerimaan hibah tumbuh negatif sebesar 51,13 persen (yoy).

Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Mei 2019 mencapai Rp 496,65 triliun atau 31,48 persen dari target APBN 2019, tumbuh 2,43 persen (yoy). Realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir Mei 2019, ditopang oleh Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas yang mencapai Rp 294,14 triliun dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN dan PPnBM) sebesar Rp173,31 triliun.

 

2 dari 3 halaman

Penjelasan Penerimaan PPh

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi PPh, kinerja penerimaan perpajakan diperkirakan terpengaruh oleh membaiknya kondisi ketenagakerjaan Indonesia di awal tahun 2019, terutama menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 5,01 persen dari periode sebelumnya yang mencapai 5,13 persen.

Faktor lain yang mendorong kinerja PPh adalah penyerapan belanja barang yang tumbuh sebesar 16,89 persen (yoy) serta tren positif penlngkatan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pasca pelaporan SPT Tahunan.

Untuk penerimaan kepabeanan dan cukai, realisasi penerimaan mencapai Rp 72,67 triliun atau 34,30 persen dari target APBN 2019, tumbuh 35,11 persen (yoy), perbaikan kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai tersebut terutama ditopang oleh penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) dan cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) yang tumbuh masing-masing sebesar 60,17 persen (yoy) dan 27,79 persen (yoy).

 

3 dari 3 halaman

Penerimaan PNBP

Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan saat seremonial pembangunan Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (2/4). Gedung Indonesia Financial Center diperuntukkan bagi OJK dan Kementerian Keuangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Mei 2019 mencapai Rp 158,42 triliun atau menupai 41,88 persen dari target APBN 2019. Capaian Realisasi PNBP ini mengalami Pertumbuhan sebesar 8,61 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.

Dari sisi penerimaan PNBP Lainnya, sampai dengan bulan Mei 2019 telah mencapai Rp 42,25 triliun atau sebesar 44,91 persen dari target APBN 2019. Pendapatan BLU hingga Mei 2019 telah mencapai Rp 18,35 triliun atau 38,33 persen dari target APBN 2019.

"Meskipun capaian PNBP cukup positif, Pemerintah senantiasa mewaspadai perkembangan harga komoditas maupun nilai tukar yang sensitif terhadap kinerja PNBP," tandas Sri Mulyani.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya