DMI Inginkan Wisata Religi Berbasis Masjid Dikembangkan

Wisata religi berbasis masjid merupakan salah satu program unggulan Dewan Masjid Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2019, 17:23 WIB
Ilustrasi Masjid (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menerima pengurus Indonesia Islamic Youth Economi Forum (ISYEF).

Dalam pertemuan tersebut, Ketua ISYEF, Muhammad Atras Mafazi menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan ISYEF saat bulan Ramadhan mendatang dengan mengadakan ISYEF 2.0. Rangkaian kegiatan ISYEF 2.0 diantaranya Khatam Fest yang akan diadakan di 16 masjid yang berada di Ibukota Provinsi.

Syafruddin menyambut baik rencana yang akan digelar ISYEF pada bulan Ramadhan mendatang.

"Saya mendukung kegiatan yang menjadi inisiatif dari ISYEF, tentu dengan yang dilandasi oleh niat yang baik. Sekecil apapun pikiran dan kontribusi yang ada akan berdampak sangat luas dan menjadi inspirasi banyak orang. Saya akan hadir di beberapa daerah nanti," ujar Syafruddin.

Dia berpesan agar rangkaian kegiatan ini juga dapat mendukung program wisata religi berbasis masjid. Sebab Indonesia memiliki banyak sekali masjid bernilai sejarah tinggi.

"Kegiatan ini bisa diadakan di masjid-masjid bersejarah sehingga dapat mempromosikan wisata religi berbasis masjid. Kita banyak memiliki masjid bagus dan bersejarah seperti Al Markaz di Sulawesi Selatan, Masjid Imam Lapeo di Sulawesi Barat, masjid di Cirebon, dan masih banyak lagi," kata Syafruddin.

Wisata religi berbasis masjid merupakan salah satu program unggulan DMI. Banyak negara yang telah menjadikan wisata religi berbasis masjid sebagai andalan utama pariwisata.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kembangkan Ekonomi Umat

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menerima pengurus Indonesia Islamic Youth Economi Forum (ISYEF).

Tidak sedikit pendapatan untuk negara yang dihasilkan dari wisata religi ini. Mantan Wakapolri  itu mencontohkan kesuksesan Grand Mosque di Uni Emirat Arab yang dikunjungi sepuluh ribu wisatawan setiap harinya.

"Bayangkan berbagai masyarakat dunia dari berbagai agama mendatangi Grand Mosque, untuk mengangumi keindahan masjid dan artefak yang ada disana. Indahnya lagi, para wisatawan itu mau mengenakan busana Islami seperti kerudung dan melepas alas kaki," jelas Syafruddin.

Syafruddin meminta agar pengurus ISYEF melibatkan organisasi pemuda Islam dan remaja masjid saat melaksanakan kegiatan tersebut.

"Kemarin DMI telah berhasil menyatukan berbagai organisasi kepemudaan dan remaja Islam untuk mengembangkan ekonomi ummat. Kegiatan ini juga dapat melibatkan elemen Pemuda Islam yang ada," ucap Syafruddin. 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya