Jangan Khawatir, Begini Cara Menerobos Banjir Pakai Mobil Matik

Saat hujan deras melanda, terkadang Anda harus berhadapan dengan banjir di jalan raya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2019, 19:03 WIB
Sebuah mobil melintasi genangan air di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Senin (11/12). Hujan lebat yang mengguyur kota Jakarta sejak siang telah mengakibatkan timbulnya genangan air di sejumlah titik di berbagai kawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Saat hujan deras melanda, terkadang Anda harus berhadapan dengan banjir di jalan raya. Terkadang para pengguna jalan terpaksa harus menerobos banjir, meskipun sudah tau risiko terparahnya, mobil mogok. Apalagi jika mobil yang dipakai menggunakan transmisi otomatis.

Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, mengendarai mobil saat jalanan banjir itu butuh teknik tertentu dan skill yang mumpuni. Mobil dengan transmisi manual dan transmisi otomatis pun tekniknya berbeda.

"Bila baru akan melewati, pastikan ketinggian air tidak terlalu dalam, minimal setengah roda, lebih dari itu lebih baik jangan dilewati. Perhatikan juga pengendara yang lebih dulu melintas, apakah ada lubang atau tidak," jelas Suparna, seperti dikutip dari laman Auto2000.

Lalu tekniknya, jika mobil matik konvensional, arahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1. Selama melewati genangan, jangan memindahkan transmisi agar kecepatan mobil bisa terjaga serta putaran mesin tetap bertahan. Tujuannya agar sisa gas buang yang keluar dari knalpot bisa menahan laju air masuk ke dalam ruang mesin lewat jalur pembuangan.

Jaga jarak dengan kendaraan depan. Sebab jika terlalu dekat maka pengendara akan menginjak rem dan membuat rpm turun. Ketika pedal gas kembali ditekan, tenaga akan turun dan bisa berbahaya bila sudah dalam genangan air karena mobil bisa kehilangan momentum.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Cara menjaga rpm tetap pada putaran tertentu bisa juga dengan menekan pedal gas dan rem secara bersamaan. Teknik bernama stall speed ini sayangnya tak dianjurkan, karena bisa menyebabkan kerusakan.

"Teknik stall speed memang ampuh, tapi juga berisiko. Pertama sudah pasti kampas rem akan cepat aus, begitu juga kampas kopling transmisi otomatis," tandasnya.

Sumber: Otosia.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya