Sandi Akan Hapus UN, Wapres JK: Membahayakan Kualitas Pendidikan

JK tidak setuju dengan wacana calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menghapuskan Ujian Nasional (UN).

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2019, 16:12 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK tidak setuju dengan wacana calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menghapuskan Ujian Nasional (UN). JK menilai UN sangat penting untuk kualitas pendidikan di Indonesia.

"Jadi kalau mau dihapuskan itu berbahaya justru untuk kualitas pendidikan. Ada UN saja kualitas pendidikan kita masih rendah, apalagi kalau tidak ada," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (19/3/2019).

Dia menjelaskan, UN sangat penting untuk mengevaluasi pendidikan Indonesia. Sebab satu-satunya cara menilai sebuah pendidikan yaitu lewat UN. JK juga menjelaskan ujian tersebut adalah cara pemerintah menentukan apakah daerah tersebut sudah memiliki standar pendidikan yang baik atau tidak.

"Kita juga harus menjaga standar bahwa standar nasional di mana pun di Indonesia itu tingkat pengetahuan dari pada lulusan SD, SMP, SMA itu harus mendekati nilai atau mendekati kemampuan yang kita ada sebelumnya," ungkap JK.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Terlalu Rumit

Kemudian, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasiona (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pun tidak setuju terkait rencana Sandi akan mengganti UN menjadi tes minat dan bakat. Menurut dia, hal tersebut terlalu rumit.

"Itu dibutuhkan, berapa siswa tiap tahun? 5 juta. Bagaimana bisa membakatkan orang 5 juta setahun?" JK memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya