Liputan6.com, Jakarta: Kematian mantan Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) Laksamana TNI Sudomo memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat. Masyarakat diimbau lebih waspada terhadap penyakit stroke yang merenggut nyawa petinggi militer pada masa Orde Baru itu.
"Jadi agar bisa disampaikan kepada khalayak bahwa penyakit stroke bisa menyerang siapa saja. Yang tua maupun muda," ujar Mantan Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Haryono Suyono usai pemakaman Sudomo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Menurut Haryono, hampir dua periode berturut-turut almarhum menjabat sebagai ketua Yayasan Stroke Indonesia. Dia banyak mengingatkan masyarakat terhadap bahaya penyakit stroke.
"Beliau sendiri sudah sepuh dan sebenarnya mungkin umurnya bisa diperpanjang kalau mau dioperasi. Tapi menolak, dioperasi. Kata beliau jika dirinya meninggal nanti, beliau sudah yakin sudah ada penerus yang bisa meneruskan perjuanganya," imbuhnya.
Mantan petinggi militer pada zaman Presiden Soeharto itu mengembuskan napas terakhir pada usia 86. Selama kritis, Sudomo sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Jadi waspadalah, sebab stroke bisa menyerang siapa saja.(APY/ULF)
"Jadi agar bisa disampaikan kepada khalayak bahwa penyakit stroke bisa menyerang siapa saja. Yang tua maupun muda," ujar Mantan Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Haryono Suyono usai pemakaman Sudomo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Menurut Haryono, hampir dua periode berturut-turut almarhum menjabat sebagai ketua Yayasan Stroke Indonesia. Dia banyak mengingatkan masyarakat terhadap bahaya penyakit stroke.
"Beliau sendiri sudah sepuh dan sebenarnya mungkin umurnya bisa diperpanjang kalau mau dioperasi. Tapi menolak, dioperasi. Kata beliau jika dirinya meninggal nanti, beliau sudah yakin sudah ada penerus yang bisa meneruskan perjuanganya," imbuhnya.
Mantan petinggi militer pada zaman Presiden Soeharto itu mengembuskan napas terakhir pada usia 86. Selama kritis, Sudomo sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Jadi waspadalah, sebab stroke bisa menyerang siapa saja.(APY/ULF)
