Andi Arief Mengaku Twit 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos Hilang Karena Terhapus

Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menjadi sorotan lantaran cuitannya di akun twitternya yang menyebut adanya surat suara yang sudah dicoblos.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Jan 2019, 12:41 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief Andi Arief

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief menjadi sorotan lantaran cuitannya di akun twitternya yang menyebut adanya surat suara yang sudah dicoblos dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 2 Januari 2019. Dia kemudian menghapus cuitanya itu

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar," demikian twit Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief_ sebelum dihapus.

Andi mengaku tak bermaksud menghapus cuitannya. "Terhapus," ucap Andi kepada Liputan6.com, Kamis (3/1/2019).

Andi Arief membantah menyebar hoaks. Dia mengklaim menyelamatkan Pemilu. "Saya menyelamatkan justru," pungkas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tak Benar

Sebelumnya, KPU, Bawaslu, dan pihak lainnya melakukan pengecekan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara karena disebutkan ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Setelah pengecekan, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan kabar tersebut tidak benar.

"Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong," ucap Arief.

Dia menegaskan, pihak yang menyampaikan tersebut atau menyebarluaskan harus segera ditangkap oleh pihak keamanan.

"Orang-orang jahat yang menganggu, mendelegitimasi penyelenggaraan Pemilu harus ditangkap," kata Arief.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan hal yang sama. Dia menuturkan, pihak yang memiliki otoritas terhadap kontainer yang ada sudah memastikan kabar tersebut tidak benar adanya.

"Memastikan itu berita bohong. Harus kita lawan dan klarifikasi kebenarannya," jelas Afifuddin.

Dia mengatakan, pihaknya juga langsung melaporkan kabar ini ke Cyber Crime Mabes Polri. "Kita sudah laporkan ke Cyber Crime Mabes Polri," pungkas dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya