PDIP: Pelayanan Kesehatan Indonesia Tak Seburuk yang Dipikirkan Prabowo

Charles Honoris mengatakan, ucapan tersebut polanya sama dengan kasus Ratna Sarumpaet. Di mana yang bersangkutan juga mendapatkan kabar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Jan 2019, 07:24 WIB
Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengaku mendapat laporan bahwa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pernah memakai satu selang alat cuci darah untuk 40 orang. Hal itu disampaikannya pada diskusi bertajuk 'Ceramah Akhir Tahun' di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pernyataan tersebut diunggah dalam akun Facebook Prabowo Subianto.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang juga Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris mengatakan, ucapan tersebut polanya sama dengan kasus Ratna Sarumpaet. 

"Polanya sama dengan hoaks yang pernah disebarkan dalam kasus Ratna Sarumpaet. Prabowo mengaku dalam laporan dan belum diklarifikasi kebenarannya, tapi sudah disebarkan ke publik, seolah-olah itu fakta," ucap Charles dalam keterangannya, Rabu (2/1/2019).

Dia menuturkan, ucapan Prabowo tersebut dipandangnya lebih parah. Karena dianggap merendahkan RSCM, sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia.

"Dia bukan saja telah merendahkan RSCM sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia. Tetapi, telah melecehkan profesi dan sumpah jabatan dokter. Bahwa seolah-olah ribuan dokter yang bekerja di RSCM begitu jahat sehingga mengabaikan risiko penularan penyakit dari selang cuci darah yang sama untuk 40 orang," jelas Charles.

Dia pun menyampaikan, sendainya Prabowo sering berobat di dalam negeri, barangkali dia tidak akan lekas percaya terhadap laporan tersebut. Yang menurutnya merendahkan dunia medis Indonesia.

"Dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia tidaklah seburuk dipikirkan Prabowo," ungkap Charles.

Dia pun mengajak di tahun 2019 ini, Prabowo lebih baik menggunakan cara-cara kampanye baru yang mendidik publik. Yakni, dengan mengadu ide, adu program, dan rekam jejak.

"Bukan dengan terus-menerus menakut-takuti rakyat dengan hoaks seperti yang sudah-sudah, dan ketika sudah muncul gelombang protes, baru minta maaf. Hoaks itu bisa dicegah dengan tertib klarifikasi, bukan diselesaikan dengan minta maaf berkali-kali," pungkasnya.

 

2 dari 2 halaman

RSCM Bicara

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandiaga di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11). Para relawan juga dibekali bagaimana agar tampil menjadi pelopor kampanye damai. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dalam keterangan tertulis, Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Lies Dina Liastuti menyampaikan, RSCM selalu menggunakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien termasuk pelayanan cuci darah.

"Pelayanan hemodialisis (cuci darah) di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai," tulisnya.

Lies menjelaskan, dialiser merupakan ginjal buatan yang berfungsi untuk membersihkan darah dari toksin sisa metabolisme tabung.

Sedangkan selang hemodialisis berfungsi sebagai pengalir darah dari tubuh pasien ke dialiser. Kemudian, darah yang sudah didialis tersebut disalurkan kembali ke tubuh pasien.

"Selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM," tegasnya.

Menurut Lies, dialiser pada proses hemodialisis dapat digunakan satu kali. Namun, bisa digunakan berulang kali pada pasien yang sama setelah alat tersebut telah disterilisasi dan uji kelayakan.

"RSCM menggunakan sekali pakai (single use) baik untuk selang hemodialisis (blood tubing), maupun dialiser," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya