Polri: Masyarakat Sudah Paham Pengaturan Jalur Puncak Bogor

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Refdi Andri meninjau arus lalu lintas jalur Puncak di Simpang Gadog, Bogor, Jawa Barat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Des 2018, 23:02 WIB
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Refdi Andri meninjau arus lalu lintas jalur Puncak di Simpang Gadog, Bogor, Jawa Barat, bertepatan dengan perayaan Natal, Selasa (25/12/2018) ini. Masyarakat dinilai sudah paham dengan mekanisme pengaturan lalu lintas di jalur Puncak Bogor.

Selama pelaksanaan Operasi Lilin 2018, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor telah mempersiapkan sejumlah langkah terkait keamanan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas di kawasan wisata, dengan melakukan berbagai rekayasa.

"Satlantas Polres Bogor telah memberlakukan rekayasa lalin sejak 21 Desember kemarin. Baik dari perbuatan-perbuatan, demikian juga dengan persiapan-persiapan pengalihan arus, penutupan arus, mulai dari pengaturan hingga pemberlakuan sistem one way," ujar Refdi dalam keterangan tertulis.

Jenderal bintang dua itu menuturkan, sosialisasi yang dilakukan dengan baik oleh petugas kepolisian membuat masyarakat sudah paham dengan adanya sistem rekayasa lalu lintas yang diterapkan di jalur Puncak.

"Demikian juga dengan masyarakat yang ingin berwisata ke daerah ini pun sudah mengetahui adanya penerapan penutupan dan pengalihan arus tersebut," tutur Refdi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jumlah Personel

Antrean kendaraan saat hendak keluar tol Jagorawi menuju jalur Puncak di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/12). Libur Natal dan Tahun Baru 2019 membuat arus lalu lintas menuju Puncak mengalami kepadatan. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara, untuk pengamanan Natal dan tahun baru di wilayah Puncak, ada sekitar 250 personel gabungan yang diterjunkan ditambah dengan bantuan dari masyarakat dan pihak terkait lainnya.

"Berdasarkan dari pengamanan tahun sebelumnya, dengan kekuatan sedemikian sudah memadai. Karena ada fungsi-fungsi yang lain dan adanya pengamanan terbuka dari personel Sabhara," ucap Refdi memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya