Pangeran Arab Saudi Penyeru Reformasi Meninggal Dunia

Talal bin Abdulaziz sang pangeran Arab Saudi pembela hak perempuan dikabarkan meninggal dunia di usia 87 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 09:30 WIB
Pangeran Talal bin Abdel Aziz (kanan) dan Ratu Rania dari Yordania (kiri) menghadiri upacara pembukaan Arab Open University, cabang Yordania, di Amman, Yordania, Rabu 24 Februari 2010. (Arsip AP/Nader Daoud)

Liputan6.com, Riyadh - Pangeran Talal bin Abdulaziz, anggota senior keluarga kerajaan Arab Saudi dikabarkan meninggal dunia. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 87 tahun.

Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/12/2018), otoritas kerajaan Arab Saudi mengatakan salat jenazah untuk Pangeran Talal yang meninggal Sabtu 22 Desember 2018 waktu setempat akan dilangsungkan di Riyadh sehari setelahnya pada Ahad.

Pangeran Talal adalah abang Raja Salman dan ayah pebisnis Pangeran Alwaleed bin Talal. Ia dikenal sebagai sosok pendukung hak-hak kaum perempuan dan pernah memimpin kelompok pangeran "pembangkang".

Pada tahun 1960an, Pangeran Talal memimpin sekelompok pangeran yang menyerukan dibuatnya aturan yang membagi sebagian wewenang raja. Ia memimpin kelompok itu dari Lebanon dan Mesir.

Ketika itu pemimpin Mesir adalah Presiden Gamal Abdel Nasser yang merupakan musuh Arab Saudi.

Setelah muncul keretakan di antara Pangeran Talal dan Mesir, ia diizinkan kembali ke Arab Saudi tahun 1964.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Memiliki Putra yang Juga Peduli Kaum Perempuan

Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal saat konferensi pers di Jeddah pada 11 Mei 2017. Alwaleed dilaporkan ditangkap oleh Komisi Anti Korupsi Arab Saudi terkait dugaan korupsi. (AFP Photo/Amer Hilabi)

Kiprah Pangeran Alwaleed bin Talal, putra Pangeran Talal bin Abdulaziz yang ternyata masuk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes ternyata setali tiga uang dengan sang ayah. Ia juga dikenal sebagai sosok yang blak-blakan, telah lama memposisikan diri sebagai pembela hak-hak perempuan di Arab Saudi.

Alwaleed yang merupakan cucu dari pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz al-Saud, dan keponakan raja yang menjabat saat ini, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saudj adalah juga pemilik mayoritas Rotana Group.

Awal November ini ia dilaporkan menjadi sasaran lembaga antikorupsi Arab Saudi yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang melakukan penangkapan besar-besaran.

Ia di antara salah satu dari 11 pangeran, empat menteri, dan belasan mantan menteri yang ditahan pada Sabtu malam 4 November 2017.

Penangkapan bos King Holding Company tersebut diungkap salah satu bawahannya, secara anonim, kepada The Associated Press.

Menggunakan bendera King Holding Company, Pangeran Alwaleed bin Talal diketahui punya investasi di sejumlah perusahaan ternama seperti Twitter, Apple, News Corporation, Citigroup, jaringan hotel Four Seasons, dan perusahaan layanan berbagi transportasi asal Amerika Serikat Lyft.

Sejauh ini, pihak Pemerintah Arab Saudi hanya mengumumkan bahwa penyelidikan antikorupsi sedang dilakukan. Sementara, media yang dekat dengan penguasa, Al Arabiya melaporkan bahwa sejumlah pangeran dan menteri ditangkap, tanpa menyebut siapa saja nama mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya