Ada Lampu Tenaga Surya, Warga Desa Nule NTT Tak Lagi Gunakan Pelita

Warga Nule mengharapkan pemanfaatan lampu tenaga surya hemat energi dapat dirasakan dalam waktu yang lama dan tidak dipungut biaya.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Des 2018, 11:38 WIB
Warga Desa Nule, Timor Tengah Selatan akhirnya dapat merasakan listrik dan terangnya lampu di malam hari dengan adanya Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dibagikan Kementerian ESDM (Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Warga Desa Nule, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, akhirnya dapat merasakan listrik dan terangnya lampu di malam hari karena kehadiran Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dibagikan Pemerintah pada akhir tahun ini.

"Selama ini kami hanya melihat, belum menikmati penerangan lampu pelita. Syukur sekarang 50 kepala keluarga sudah terpasang listrik," ungkap Oscar, Kepala Desa Nule saat perwakilan Kementerian ESDM melaksanakan kunjungan kerja, sepetti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (12/12/2018).

Desa Nule merupakan salah satu desa penerima LTSHE di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada tahun 2018. Ditargetkan pemasangan 52 unit LTSHE di Desa Nule selesai 100 persen pada minggu ini.

Total pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2018 adalah sebanyak 4.284 unit yang tersebar di 9 kabupaten (52 Desa).

Lampu Tenaga Surya Hemat Energi adalah program yang diamanahkan kepada Kementerian ESDM oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai solusi penerangan dan energi listrik, yang difokuskan bagi perdesaan yang terisolir dan sulit dijangkau PLN.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

2.500 Desa Masih Gelap Gulita

Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) terpasang di rumah penduduk di Dusun Katikupelang, Desa Petawang, Kecamatan Umalulu, Kab. Sumba Timur, NTT, Rabu (21/11). Tahun 2018, sebanyak 2.024 unit akan dipasang di Pulau Sumba (Liputan6.com/HO/Hadi M Djuraid)

Sesuai data BPS, saat ini terdapat sekitar 2.500 desa yang masih gelap gulita atau 256.114 rumah. Terkait dengan data tersebut, target lokasi program LTSHE diprioritaskan untuk menerangi desa-desa belum berlistrik, utamanya desa yang masih gelap gulita.

"Pemanfaatan APBN harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapiran menengah ke bawah. Program LTSHE ini merupakan salah satu instrument untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses energi modern sebagai upaya mewujudkan energi berkeadilan," ungkap Inspektur I Kementerian ESDM, M Halim.

Halim juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota NTT sehingga pemasangan LTSHE di NTT dapat terlaksana.

Warga Nule mengharapkan pemanfaatan LTSHE ini dapat dirasakan dalam waktu yang lama dan tidak dipungut biaya.

"Sekian lama menantikan penerangan ini, tp jangan sampai dua - tiga tahun mendatang akan mendatang ada yang datang dan mengambil atau nanti dipungut biaya?" ungkap salah satu warga Desa Nule.

Pemerintah memastikan bahwa program LTSHE ini dibagikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya. Selain itu, Kementerian ESDM masih memiliki program yang sama sehingga masyarakat yang belum menerima manfaat LTSHE dapat segera ikut merasakannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya