Putri BNI 46 Sikat Juara Bertahan Proliga

Putri BNI 46 tanpa kesulitan mengalahkan juara bertahan Jakarta Pertamina Energi 3-0 pada putaran pertama Proliga 2019.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 09 Des 2018, 21:55 WIB
Tim putri BNI 46 merayakan kemenangan atas juara bertahan Jakarta Pertamina Energi pada putaran pertama Proliga 2019 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (9/12/2018). (foto: PBVSI)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tim putri BNI 46 mengalahkan pada hari terakhir seri kesatu putaran pertama Proliga 2019. Skuat besutan Risco Herlambang ini tanpa kesulitan menang 3-0 (25-18, 25-17, 25-20) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (9/12/2018) malam WIB.

Melawan juara bertahan Proliga, BNI tanpa kesulitan melancarkan serangan ke pertahanan Jakarta Pertamina yang berstatus tuan rumah. Memasuki set ketiga, Jakarta Pertamina sempat tertinggal jauh 7-15. Namun, Novia Andriyanti dan kawan-kawan mampu menyamakan skor 19-19.

Tapi BNI 46 mampu bangkit dan menghentikan perlawanan Jakarta Pertamina. Pelatih BNI 46, Risco Herlambang mengatakan kunci kemenangan timnya adalah mengantisipasi pemain asal Amerika Serikat, Anna Stepaniuk.

"Kalau anak-anak bisa mengantisipasi Anna (Stepaniuk), Insya Allah bisa menang dan akhirnya tadi terbukti kita menahan Ana dan bisa mengamankan set kesatu serta kedua," kata Risco usai pertandingan.

Selain itu, kehadiran pemain asal Thailand, Kongyot Ajcharaporn, mampu membantu kekurangan tim. "Pemain Thailand belum begitu in karena setelah Asian Games kemarin dia cedera. Tapi tadi dia main bisa membawa tim, saat bola-bola krusial dia bisa menyerang mematikan, dan secara tim dia memang banyak membantu tim saya," papar Risco.

2 dari 2 halaman

Bermain Jelek

Pemain putri BNI 46 asal Thailand, Kongyot Ajcharaporn, melancarkan smes ke pertahanan Jakarta Pertamina Energi pada putaran pertama Prolgia 2019 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (9/12/2018). (foto: PBVSI)

Pelatih Jakarta Pertamina Energi Muhammad Ansori mengakui anak asuhnya bermain jelek di laga ini. Selain banyak melakukan kesalahan, bola pertama juga menjadi masalah timnya.

"Karena servis kita semua jelek hari ini, termasuk defense kita juga jelek. Terus gampang dibaca sama musuh dalam serangan, dari set awal sampai tiga set sama, tidak ada variasi," ucapnya.

"Mungkin beban. Tim yang kemarin juara dibebani harus menang terus, tapi itu bagus. Jadi, mulai hari ini kedepannya sudah mulai bisa bermain lepas, sudah mulai hilang gelar juaranya, jadi harus mengambil lagi gelar tahun ini."

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya