Terungkap, Pilot dan Kopilot Lion Air JT 610 Beda Tindakan Saat Terbang

KNKT akan menyampaikan hasil investigasi menyeluruh Lion Air JT 610 pada 28 November 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Nov 2018, 14:41 WIB
Petugas Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa turbin pesawat Lion Air PK-LQP JT610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11). Mesin tersebut ditemukan di perairan Tanjung Karawang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) tengan melakukan investigasi kecelakaan Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Rencananya hasil investigasi awal ini akan disampaikan pada 28 November 2018.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan, pihaknya saat ini tengah memaksimalkan hasil investigasi meski bahan investigasi cukup terbatas.

"Pembacaan black box akan disampaikan ke masyarakat tanggal 28 November 2018. Ini data black box soal data kecelakaan. Apabila lihat grafik, nanti ada biru adalah ketinggian hijau adalah kecepatan," kata Nurcahyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI , Kamis (22/11/2018).

Sedikit bocoran, Nurcahyo mengatakan, dari Flight Data Recorder (FDR) tampak ada perbedaan respons antara pilot dan kopilot Lion Air JT 610 begitu pesawat bergerak.

"Saat pesawat bergerak ada perbedaan antara yang kiri dan kanan (pilot dan kopilot). Pada saat terbang tercatat bahwa ada garis merah, ini bahwa pesawat terjadi stall," jelasnya.

Kondisi itu bisa menyebabkan pesawat jatuh. Ketinggian pesawat secara drastis berkurang. Namun setelah itu pesawat kembali naik ke ketinggian sekitar 5.000 kaki.

Meski demikian, KNKT saat ini masih dalam proses investigasi dan kesimpulan awalnya akan disampaikan pada 28 November 2018 kepada masyarakat.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya