Tujuh Tanggul Kritis, Banjir Besar Ancam Indramayu

Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana mengatakan, berdasarkan hasil Rakor dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung menyatakan terdapat 52 titik kritis sepanjang aliran sungai tersebut.

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Nov 2018, 20:03 WIB
Petugas gabungan mengungsikan warga terdampak banjir Indramayu awal tahun lalu. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Indramayu - Musim penghujan mulai membasahi kawasan Pantura Jawa Barat. Masyarakat sekitar diminta untuk berhati-hati dan mengantisipasi bencana akibat hujan.

Sejumlah titik di Kabupaten Indramayu Jawa Barat masih teridentifikasi rawan bencana banjir. Terutama di sepanjang aliran sungai Cimanuk Cisanggarung.

Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana mengatakan, berdasarkan hasil Rakor dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung menyatakan terdapat 52 titik kritis sepanjang aliran sungai tersebut.

Dia mengaku, sejauh ini Kabupaten Indramayu belum mendapat perhatian ekstra terkait mitigasi bencana. Dia menyebutkan, terdapat tujuh titik tanggul yang kritis di Kabupaten Indramayu.

Tanggul tersebut dalam kondisi memprihatinkan sehingga berpotensi menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

"Tujuh titik tanggul yang kritis itu terletak di sepanjang aliran sungai Bangkir hingga Waledan," kata Edi, Sabtu (17/11/2018).

Edi mengaku akan menyusuri sungai dan tanggul yang dalam keadaan kritis bersama instansi terkait. Penelusuran tersebut dalam upaya mencegah terjadinya banjir besar di Indramayu.

Dia berharap, Pemkab Indramayu memberikan langkah konkrit dari berbagai upaya penanggulangan bencana itu.

"Mudah-mudahan bencana bisa dicegah sehingga potensi banjir bisa diantisipasi," kata dia.

2 dari 2 halaman

Imbauan Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warga untuk berhati-hati saat memasuki musim penghujan. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, berdasarkan catatan sejarah, 60 persen bencana hidrologis Indonesia terjadi di Jawa Barat.

Oleh karena itu, ada atau tidak adanya manusia di Jawa Barat, provinsi terpata pendudukanya itu selalu dilanda bencana hidrologis.

"Apalagi dengan manusia yang sekarang jumlahnya hampir 50 juta jiwa, tentu menambah potensi banjir," kata pria Ridwan Kamil saat berkunjung ke Kota Cirebon, Rabu (14/11/2018).

Ridwan Kamil mengimbau warga untuk berhati-hati saat melewati jalan lintas provinsi di musim penghujan seperti sekarang. Dalam sepekan terakhir ini, tercatat sudah terjadi empat kali longsor.

"Tapi kami sudah punya SOP, sehingga 1 X 24 jam itu sudah beres," tegas Emil.

Untuk bencana banjir, dalam waktu dekat akan segera dirapatkan. Menurut dia, sungai di Jawa Barat merupakan lintas wilayah sehingga tidak bisa diselesaikan di level walikota atau bupati saja.

"Harus ada koordinasi di semua tingkatan untuk mengantisipasi banjir," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya