Gara-Gara Sosok Ini, Ma'ruf Amin Bersedia Dampingi Jokowi di Pilpres 2019

Sebenarnya, kata Ma'ruf, dirinya sempat menolak. Selain karena usia, dia juga nyaman menjadi Rais Aam PBNU.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Nov 2018, 09:06 WIB
Ketum MUI KH Ma'ruf Amin (kiri) memberi sambutan terkait bantuan Taipei Economic and Trade Office (TETO), Jakarta, Selasa (9/10). TETO menyerahkan bantuan USD 500 ribu atau sekitar Rp 7,6 miliar untuk korban bencana Sulteng. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin, menceritakan awal mula dipinang mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Sebenarnya, kata Ma'ruf, dirinya sempat menolak jadi cawapres Jokowi. Selain karena usia, dia juga nyaman menjadi Rais Aam PBNU.

"Sudah tua mau jadi calon wakil presiden, saya sebenarnya tidak mau, saya lebih nyaman jadi Rais Aam PBNU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia," ucap Ma'ruf.

Hal itu disampaikannya Ma'ruf saat memberikan kata sambutan dalam acara peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa malam 13 November 2018.

Meskipun pada akhirnya dia memberanikan diri setelah mendapat banyak masukan dari pihak. Serta dorongan dari para ulama.

"Tapi didorong oleh banyak pihak, oleh banyak para ulama-ulama," kata Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sosok Menginspirasi

Akan tetapi, ada sosok yang menginspirasinya, sehingga mantap mendampingi Jokowi dan mengarungi perjalanan di Pemilu 2019. Yakni Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang membuatnya percaya diri.

"Mahathir saja masih siap menjadi Perdana Menteri. Saya yang masih lebih muda, harus siap jadi Wakil Presiden. Mudah-mudahan bisa bertugas dan membangun, menyiapkan, menguatkan, membuat landasan yang kuat. Supaya (Indonesia) 2024 bisa lepas landas," ungkap Ma'ruf.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya