Rajin Bangun Pagi, Risiko Kanker Payudara 48 Persen Lebih Rendah

Penelitian mengatakan mereka yang rajin bangun pagi lebih terhindar dari kanker payudara dibandingkan orang yang hobi begadang

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Nov 2018, 13:00 WIB
Mereka yang rajin bangun pagi lebih terhindar dari risiko kanker payudara (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bersyukurlah jika Anda adalah orang yang rajin bangun pagi. Sebuah penelitian menemukan, mereka yang tergolong sebagai morning person, cenderung tidak mengembangkan kanker payudara daripada mereka suka berkegiatan di malam hari.

Mengutip dari Metro.co.uk pada Rabu (7/11/2018), studi di University of Bristol, Inggris, membandingkan ratusan ribu data. Mereka menemukan bahwa mereka yang rajin bangun pagi, cenderung berisiko kanker payudara 40 sampai 48 persen lebih rendah.

Penelitian tersebut melaporkan bahwa kebiasaan bangun pagi sebagian diturunkan secara genetika. Sehingga risiko keturunan tersebut terdengar masuk akal.

Sulit bagi Anda untuk bangun pagi jika sudah terlalu sering begadang. Tergantung dari bagaimana ritme sirkadian tubuh Anda. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 3 halaman

Mutasi gen

Mereka yang rajin bangun pagi lebih terhindar dari risiko kanker payudara (iStockphoto)

Dalam penelitian sebelumnya, mereka yang hobi begadang hingga mendapat julukan burung hantu, memiliki mutasi gen yang menyebabkan jam tubuh mereka berjalan dengan berbeda.

Mereka pergi tidur dan bangun lebih lambat dari biasanya. Dalam penelitian terbaru, hal itu mungkin terkait dengan peningkatkan risiko kanker payudara pada orang yang hobi begadang.

"Menggunakan varian genetika yang terkait dengan preferensi seseorang soal pagi atau malam, durasi tidur, dan insomnia, kami menyelidiki apakah ciri-ciri tidur ini memiliki kontribusi kausal terhadap risiko pengembangan kanker payudara," kata pimpinan ilmuwan Dr. Rebecca Richmond.

 

3 dari 3 halaman

Tidur berlebihan sama buruknya

Mereka yang rajin bangun pagi lebih terhindar dari risiko kanker payudara (iStockphoto)

Walaupun begitu, masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut tentang mekanisme yang memperkuat hasil temuan ini.

"Kami ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki mekanisme yang mendukung hasil ini. Karena perkiraan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan yang berkaitan dengan preferensi pagi atau malam, daripada apakah orang-orang bangun lebih awal atau lebih lambat pada hari itu," tambahnya.

Sehingga, mengubah kebiasaan Anda mungkin tidak terkait dengan risiko kanker payudara. Bahkan, bisa lebih kompleks dari itu.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan dengan tidur lebih lama tidak selalu lebih baik. Analisis menunjukkan, wanita yang tidur lebih lama dari tujuh hingga delapan jam meningkatkan peluang terdiagnosis dengan kanker payudara sebesar 20 persen per jamnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya