Jokowi Geber Motor Modifikasi ke Pasar Anyar Tangerang

Jokowi tiba di Pasar Anyar sekitar pukul 06.40 WIB. Jokowi tampak mengenakan jaket berwarna merah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Nov 2018, 07:16 WIB
Presiden Jokowi saat akan mengunjung Pasar Anyar, Tangerang. (Liputan6.com/Hanz Jimenes Salim)

Liputan6.com, Tangerang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali melakukan peninjauan ke pasar tradisional. Kali ini, Jokowi meninjau Pasar Anyar di Tangerang, Banten pada Minggu (4/11/2018) pagi.

Pantauan di lokasi, Jokowi tampak menunggangi motor modifikasi berwarna hijau.

Jokowi tiba di Pasar Anyar sekitar pukul 06.40 WIB. Jokowi tampak mengenakan jaket berwarna merah.

Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini disambut para pengunjung dan pedagang pasar. Mereka turut mendokumentasikan kedatangan orang nomor satu di Indonesia dengan kamera gawai mereka.

Sementara itu, Jokowi tampak berbincang-bincang dengan pedagang, mulai dari pedagang daging ayam hingga tempe.

Blusukan ke pasar belakangan dilakukan Jokowi. Sebelumnya pada Selasa malam, 30 Oktober 2018, ia mengunjungi Pasar Bogor yang berlokasi di Jalan Roda, Kota Bogor, Jawa Barat. Jokowi mengaku ingin mengetahui langsung dan memastikan harga-harga bahan pokok di pasar stabil.

"Saya hanya ingin pertama, karena kalau kita melihat angka-angka inflasi itu kan di bawah 3,5 (persen). Artinya harga itu stabil dan tadi saya lihat memang beberapa ada penurunan," kata Jokowi usai blusukan.

 

2 dari 2 halaman

Pantau Harga

Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang ketika memantau kebutuhan bahan pokok di Pasar Bogor, Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa (30/10). Jokowi ingin memastikan langsung harga bahan kebutuhan pokok di pasar. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Beberapa komoditas yang harganya turun antara lain sawi hijau dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.000 per kilogram, buncis dari biasanya Rp 16.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram.

Namun, ada juga komoditas yang naik harganya, misalnya alpukat dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 dan ayam potong dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

"Kalau suplai sedikit, otomatis harganya naik sedikit. Saya kira dalam perdagangan adalah sesuatu yang biasa," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI ini melihat bahwa kondisi harga di pasar sejalan dengan kondisi makro ekonomi, terutama berkaitan dengan besaran inflasi. Dengan kondisi harga yang relatif stabil ini, Jokowi berharap tidak ada pihak-pihak yang berkata sebaliknya.

"Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi, jangan sampai ada yang teriak di pasar 'harga mahal-mahal'. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal," tegas Jokowi.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya