Polisi soal Kasus Novel: Penyelidikan Maksimal Sudah Kita Kerjakan

Novel Baswedan mengeluhkan sikap pimpinan KPK yang dinilainya tidak memperjuangkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Nov 2018, 18:16 WIB
Istri aktivis HAM almarhum Munir Said Thalib, Suciwati berorasi saat memperingati 500 hari penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (1/11). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyerangan dengan air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, sudah memasuki hari ke 500. Meski demikian, Kepolisian Polda Metro Jaya belum juga berhasil mengungkap siapa dalang penyerangan itu.

Dimintai keterangannya soal ini, Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, selama ini penyelidikan sudah dilakukan secara maksimal.

"Proses penyelidikan maksimal sudah kita kerjakan," ucap Ari Dono di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Sebelumnya, Novel Baswedan mengeluhkan sikap pimpinan KPK yang dinilainya tidak memperjuangkan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) ke Presiden Jokowi, untuk mengungkap siapa di balik penyerangan terhadap dirinya.

Menurut Novel, seharusnya pimpinan KPK bisa menggunakan kekuatannya untuk mendorong Presiden Jokowi membentuk TGPF. Novel takut jika kejadian yang dialaminya akan menimpa penyidik KPK lainnya dan pegawai instansi lain.

"Tapi sejak awal sampaikan, saya tidak pernah meminta urusan penyerangan kepada saya dijadikan yang utama. Bagaimana dengan permintaan saya semua teror diungkap. Karena saya masih ingat dalam suatu kesempatan, pimpinan KPK menyampaikan juga, bahwa pimpinan KPK berkeinginan melindungi kami," kata Novel.

 

2 dari 2 halaman

Dugaan Novel

Novel menduga, kepolisian masih belum berani mengungkap lantaran merasa takut. Namun, jika Presiden Jokowi tak turun tangan, Novel takut sudah tak ada lagi keadilan bagi dirinya.

"Saya pikir pimpinan Polri takut untuk mengungkap, ada wajarnya. Pimpinan Polri bisa diintervensi oleh politik dan lain-lain. Pertanyaannya saya, kira-kira Presiden takut enggak mengungkap ini? Kalau Presiden takut mengungkap ini, saya sangat sedih. Mengapa? Karena Presiden adalah yang paling bisa diharapkan dan memimpin negara dan bangsa ini. Kalau beliau juga masih takut, kepada siapa lagi yang bisa menegakan keadilan di negeri ini," kata Novel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya