Romi: Tak Ada Tekanan ke Jokowi Saat Pilih Ma'ruf Amin Cawapres

Romi mengatakan bahwa penggodokan nama cawapres untuk Jokowi sudah dilakukan jauh-jauh hari

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Agu 2018, 20:36 WIB
Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (kiri) saat tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Keduanya menjalani tes kesehatan jelang Pilpres 2019. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PPP Romahurmuziy membantah ada tekanan kepada Joko Widodo atau Jokowi saat memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden untuk Pilpres 2019 mendatang.

"Presiden dalam posisi menegaskan beliau tidak ada perasaan terindimidasi oleh siapapun, tidak dalam perasaan tertekan siapapun di dalam proses pengambilan keputusan tentang calon wakil presiden," kata Romahurmuziy di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Ia mengatakan bahwa penggodokan nama cawapres untuk Jokowi sudah dilakukan jauh-jauh hari bersama seluruh ketum parpol koalisi, tepatnya pada 23 Juli 2018 lalu.

Dalam rapat itu, kata Romahurmuziy, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan kepada seluruh ketum parpol agar menghormati keputusan Jokowi dalam memilih calon pendampingnya.

"Karena dia pembantu presiden, maka hak prerogatif tentang pemilihan siapa wakil presiden, itu sepenuhnya ada di tangan presiden dan kami para ketum menghormati," ucap pria yang akrab disapa Romi ini.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Tekanan dari PBNU

Romi juga membantah bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengancam Jokowi apabila menolak kader NU menjadi cawapresnya. Menurutnya, pemilihan Ma'ruf sudah sesuai dengan hitung-hitungan politik yang didiskusikan oleh seluruh ketum parpol koalisi.

"PBNU tidak pernah melakukan ancaman kepada pak Jokowi terkait siapa calon wakil presiden yang diambil. Kemarin kalau para ketua umum itu berhitung menerima kiai Ma'ruf Amin, sekali lagi menerima, artinya keputusan itu oleh presiden, itu karena kemarin kita menghitung konstelasi politik," terang Romi.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya