Final Piala Dunia 2018: Terusik Dendam 1998

Kroasia kalah dari Prancis di Piala Dunia 1998.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2018, 15:30 WIB
Pemain Kroasia foto bersama anak-anak mereka usai menumbangkan Inggris pada laga semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rabu, Rabu (11/7). (AFP PHOTO/Kirill KUDRYAVTSEV)

Liputan6.com, Jakarta Final Piala Dunia 2018 akan mempertemukan Prancis dengan Kroasia pada Minggu (15/7) pukul 22.00 malam WIB mendatang. Laga ini akan berlangsung seru dan panas. Kroasia mengusung misi balas dendam.

Berhasil mencapai final ini merupakan prestasi tertinggi Kroasia selama berpartisipasi di Piala Dunia. Sebelumnya, mereka hanya bisa melangkah sampai semifinal Piala Dunia 1998, dan tebak siapa yang mengalahkan Kroasia? Ya, Prancis. 

Kala itu para pemain Kroasia disebut sebagai generasi emas dengan Davor Suker sebagai unggulan. Suker pun membuka skor, Kroasia sempat unggul 1-0 sebelum Prancis membalikkan keadaan menjadi 1-2 lewat dua gol Lilian Thuram.

Pelatih Kroasia saat ini, Zlatko Dalic juga hadir langsung ke Prancis saat Piala Dunia 1998 silam. Dia ingat betul bagaimana Thuram membungkam sorak-sorai suporter Kroasia yang baru saja merayakan gol Suker.

"Pada 1998 saya hadir di Prancis dalam tiga laga awal sebagai suporter. Semua orang di Kroasia menyadari pertandingan itu (semifinal) ketika Thuram mencetak gol dan kami kalah 2-1," kata Dalic di laman resmi FIFA.

"Hal ini selalu menjadi topik diskusi selama 20 tahun terakhir. Saya ingat ketika kami merayakan gol Suker tetapi begitu kami duduk, skor seimbang kembali."

 

2 dari 2 halaman

Komentar

Pemain Kroasia, Ivan Perisic (kanan) bersama dua anaknya, Leonardo dan Manuela menghampiri kiper Danijel Subasic (dua kiri) usai Kroasia menekuk Inggris di semifinal Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rabu, Rabu (11/7). (AFP PHOTO/YURI CORTEZ)

Menyoal Prancis yang sudah menunggu di final, Dalic menilai timnya sama sekali tidak berniat balas dendam. Sepak bola adalah olahraga dan karenanya dia hanya fokus mempersiapkan tim sebaik mungkin melawan Prancis yang berkualitas.

"Kedua tim sudah menunjukkan kualitasnya, kami tidak mencari balas dendam, ini sepak bola, olahraga."

"Namun yang perlu kami lakukan adalah fokus mempersiapkan pertandingan terbaik kami sepanjang turnamen ini, di final," tutupnya. 

Sumber Bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya