Teror Pelemparan Batu di Tol, Kapolri Perintahkan Copot Spanduk di JPO

Spanduk di JPO berpotensi dijadikan sebagai tameng pelaku pelemparan batu di tol untuk bersembunyi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 12 Jun 2018, 17:24 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto memberi keterangan terkait kunjungan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/3). Kedatangan Megawati adalah bagian dari silaturahmi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Teror pelemparan batu terhadap pengendara mobil di tol terjadi beberapa hari terakhir. Satu orang bahkan tewas akibat aksi itu. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan jajarannya pengusut kasus tersebut.

Selain itu, Kapolri juga memerintahkan jajarannya bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk mencegah kejadian terulang.

"Pak Kapolri udah minta spanduk-spanduk di situ (jembatan penyeberangan) dicopot semua," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta, Selasa (12/6/2018).

Sebab, menurut Setyo, spanduk di JPO berpotensi dijadikan sebagai tameng pelaku kejahatan untuk bersembunyi. Tertutupnya JPO dari spanduk juga dapat memicu terjadinya tindak kejahatan lain.

"Karena mereka (penjahat) pada ngumpet situ. Spanduknya diminta dikurangi dan dipasang CCTV dan di situ ada patroli dan penjagaan," katanya.

Patroli dan pencopotan spanduk, untuk mencegah pelempar batu bersembunyi, tidak hanya dilakukan di JPO, tapi juga di jembatan-jembatan atau jalan layang yang berada di atas tol.

 

 

2 dari 2 halaman

3 Korban

Sebelumnya, dua pengemudi mobil yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek atau di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat dilempar batu oleh orang tak dikenal dari atas JPO. Satu orang meninggal dalam peristiwa tersebut.

Terbaru, seorang jenderal TNI juga menjadi korban teror pelemparan batu saat melintas di Tol Jagorawi. Polisi masih memburu pelaku kejahatan tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya