Polisi Serbu Rutan Mako Brimob, Tidak Ada Negosiasi

Sebanyak 10 napi terorisme yang tidak menyerah terpaksa diserbu yang sebelumnya direncanakan dan terukur.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 10 Mei 2018, 08:31 WIB
Aparat keamanan berjaga di depan pintu gerbang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Kerusuhan napi teroris yang terjadi di Mako Brimob menyebabkan penjagaan di kawasan tersebut terus diperketat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menkopolhukam Wiranto menyatakan operasi penyanderaan dan pembunuhan sadis yang dilakukan napi terorisme di Mako Brimob selesai. Sebanyak 145 napi terorisme menyerahkan diri sebelum diserbu, 10 lainnya terpaksa diserbu dalam sebuah operasi.

"Dengan standar operational procedure internasional, maka aparat melakukan tindakan ultimatum, bukan negosiasi, menyerah tanpa syarat atau mengambil risiko aparat keamanan di Indonesia, ultimatum, dengan batas waktu tertentu," kata Wiranto di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018).

Serbuan itu, kata Wiranto, dilakukan sebelum fajar. Sebanyak 145 napi terorisme menyerah dan menyerahkan senjatanya. "Tanpa syarat, tidak ada negosiasi," kata Wiranto.

Sementara itu, 10 napi terorisme yang tidak menyerah terpaksa diserbu yang sebelumnya direncanakan dan terukur.

"Bagi sisa teroris yang tidak menyerah, maka aparat keamanan melakukan serbuan yang telah direncakan di lokasi mereka," kata Wiranto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya