Ada Keakraban Mega dan Yasser Arafat Saat Dubes Palestina Sambangi PDIP

Sekjen PDIP menuturkan, saat Indonesia dipimpin Sukarno, sudah menunjukkan perjuangan Tanah Air membela kemerdekaan Palestina.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Apr 2018, 13:55 WIB
PDIP menerima kunjungan Dubes Palestina untuk Indonesia (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menerima kunjungan dari Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun. Dalam kunjungan tersebut diperlihatkan tayangan mengenai keakraban Ketua Umum PDIP yang juga Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Palestina Yasser Arafat.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, momen keakraban itu terjadi saat Yasser Arafat berkunjung ke Indonesia. Di mana sepanjang pertemuan ia selalu mengandeng tangan Megawati, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

"Bagaimana sepanjang kunjungan selalu bergandengan tangan dengan Ibu Megawati. Suasana kebatinan dalam memperjuangkan (kemerdekaan) Palestina. Jelas ini salah satu bentuk konsistensi perjuangan yang ditanamkan dengan baik oleh Bung Karno," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Dia menuturkan, saat Indonesia dipimpin Sukarno, sudah menunjukkan perjuangan Tanah Air membela kemerdekaan Palestina. Bahkan, Sukarno pernah menolak ikut Olimpiade lantaran Israel ikut berkompetisi.

"Persahabatan antara Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina sungguh sangat luar biasa. Di mana saat itu, tidak mengikuti Olimpiade karena menentang keikutsertaan Israel saat itu," kata Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Rasakan Kepedulian PDIP

Momen keakraban Megawati dan Presiden Palestina Yasser Arafat (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Sementara itu, Dubes Palestina Zuhair Saleh merasakan juga suasana yang menunjukkan kepedulian PDIP terhadap kemerdekaan Palestina.

"Saya melihat dan bisa merasakan semakin peduli partai PDIP mengenai masalah Palestina. Dan rakyat Indonesia dan kemerdekaan dan penjajahan di Palestina," tandas Zuhair.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya