Aksi Jual Investor Asing Berlanjut, IHSG Susut 60,72 Poin

Sembilan sektor saham tertekan mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke posisi 6.321.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Mar 2018, 16:22 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi jual investor asing terus berlanjut dan minim sentimen positif menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (15/3/2018), IHSG melemah 60,72 poin atau 0,95 persen ke posisi 6.321,90. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,15 persen ke posisi 1.039,42. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 240 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara 115 saham lainnya diam di tempat dan 119 saham menguat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.372,09 dan terendah 6.316,21.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 367.189 kali dengan volume perdagangan saham 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 627 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.742.

Sebagian sektor saham tertekan, kecuali sektor saham pertanian naik 0,22 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 2,66 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri dan tambang masing-masing melemah 1,37 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KMTR naik 24,81 persen ke posisi Rp 805, saham TAXI melonjak 21,62 persen ke posisi Rp 90, dan saham MTWI menguat 7,19 persen ke posisi Rp 149.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham FINN melemah 16,48 persen ke posisi Rp 152 per saham, saham PGAS tergelincir 4,56 persen ke posisi Rp 2.300 per saham, dan saham MEDC susut 4,46 persen ke posisi Rp 1.285 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng catatkan penguatan 0,34 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mengaut 0,25 persen dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,12 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,01 persen, indeks saham Singapura merosot 0,61 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,18 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG melemah mendapatkan respons dari pelemahan bursa Asia. Hal ini terkait dengan perang dagang yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap negara lain termasuk China dan negara Uni Eropa.

Sementara itu, sentimen domestik masih minim antara lain data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait neraca perdagangan per Februari 2018 yang deficit USD 120 juta. “Ini sebabkan IHSG berada di zona merah,” ujar Nafan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah pada Sesi Pertama

Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini. Tekanan IHSG ini terjadi di tengah rilis data neraca perdagangan Februari tercatat defisit US$ 120 juta.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Kamis (15/3/2018), IHSG melemah 33,43 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.349,19. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,73 persen ke posisi 1.043,84. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.372,09 dan terendah 6.324,91. Ada 176 saham melemah sehingga menekan IHSG, sedangkan 143 saham menguat dan 127 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 188.877 kali dengan volume perdagangan 6,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun. Aksi jual investor asing capai Rp 231,44 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) tertekan ke posisi Rp 13.738.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,46 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,13 persen. Sektor saham infrastruktur melemah 1,29 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham keuangan merosot 0,93 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,46 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KMTR naik 24,81 persen ke posisi Rp 805 per saham, saham TAXI melonjak 14,86 persen ke posisi Rp 85, dan saham PT Asia Pacific Fibers Tbk naik 11,32 persen ke posisi Rp 118 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI melemah 15,09 persen ke posisi Rp 270 per saham, saham PDES merosot 12 persen ke posisi Rp 1.100 per saham, dan saham FINN turun 10,44 persen ke posisi Rp 163 per saham.

Bursa Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,12 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,27 persen. Kemudian indeks saham Singapura susut 0,49 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,09 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya